MENYAMPAIKAN IDE MELALUI ANEKDOTKUHP dalam Anekdot1. Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum kelas biasa-biasa Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen.“Apa kepanjangan KUHP, Pak?”Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. “Saudara Ahmad,coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab,“Kasih Uang Habis Perkara, Pak ...!”3. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng- gelengkan kepalaseraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, “Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahujawaban itu?” Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggrismengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak ...!” Semua mahasiswa di kelas itutercengang. Mereka berpandang-pandangan. Lalu, mereka tertawa Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung 2 Mencari Unsur-Unsur Teks AnekdotSetelah kalian membaca teks “KUHP dalam Anekdot”, jawablah pertanyaan berikut ini!1 Apakah yang membuat teks tersebut digolongkan ke dalam teks anekdot?2 Ciri apa sajakah yang menandai teks anekdot?3 Siapakah partisipan yang digambarkan dalam anekdot itu?4 Apakah cerita pada anekdot itu betul-betul terjadi atau hanya rekaan?5 Seandainya cerita itu betul-betul terjadi, beranikah mahasiswa menjawab pertanyaan dosennyadengan tidak serius?6 Singkatan KUHP pada anekdot di atas dipelesetkan. Apakah maksud dan pesan teks yangdikandung?7 Diskusikan secara berkelompok siapa sebenarnya yang dikritik lewat sindiran dalam tekstersebut!8 Apakah sindiran itu sampai kepada yang dituju?9 Tunjukkan unsur lucu atau konyol yang terdapat di dalam teks tersebut.10 Jelaskan reaksi yang terjadi pada diri dosen dan pada diri 4 Membaca Teks “Anekdot Hukum Peradilan”Bacalah teks “Anekdot Hukum Peradilan” berikut ini dan kerjakan tugas yang diminta!Anekdot Hukum Peradilan1 Pada zaman dahulu di suatu negara yang pasti bukan negara kita ada seorang tukang pedatiyang rajin dan tekun. Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke pasar dengan pedatinya. Suatupagi dia melewati jembatan yang baru dibangun. Namun sayang, ternyata kayu yang dibuat untukjembatan tersebut tidak tukang pedati itu jatuh ke sungai. Kuda beserta dagangannya hanyut. Keadilan SiTukang Pedati dan keluarganya tidak terima karena mendapat kerugian gara-gara jembatan yangrapuh. Setelah itu, mereka melaporkan kejadian itu kepada hakim untuk mengadukan si PembuatJembatan agar dihukum dan memberi uang ganti rugi. Zaman dahulu orang dapat melaporlangsung ke hakim karena belum ada Permohonan keluarga si Tukang Pedati dikabulkan. Hakim memanggil si Pembuat Jembatanuntuk diadili. Namun, si pembuat jembatan tentu protes dan tidak terima. Ia menimpakankesalahan kepadatukang kayu yang menyediakan kayu untuk bahan jembatan itu. Setelah itu,hakim memanggil si Tukang Sesampainya di hadapan hakim, si Tukang Kayu bertanya kepada hakim, “Yang Mulia Hakim,apa kesalahan hamba sehingga hamba dipanggil ke persidangan?” Yang Mulia Hakim menjawab,“Kesalahan kamu sangat besar. Kayu yang kamu bawa untuk membuat jembatan itu ternyata jelekdan rapuh sehingga menyebabkan seseorang jatuh dan kehilangan pedati beserta kudanya. Olehkarena itu, kamu harus dihukum dan mengganti segala kerugian si Tukang Pedati.”Si Tukang Kayumembela diri, “Kalau itu permasalahannya, ya, jangan salahkan saya, salahkan saja si PenjualKayu yang menjual kayu yang jelek.”Yang Mulia Hakim berpikir, “Benar juga apa yang dikatakansi Tukang Kayu ini. Si Penjual Kayu inilah yang menyebabkan tukang kayu membawa kayu yangjelek untuk si Pembuat Jembatan.” Lalu, Hakim berkata kepada pengawalnya, “Hai pengawal,bawa si Penjual Kayu kemari untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya!”Pergilah siPengawal menjemput si Penjual Si Penjual Kayu dibawa oleh pengawal tersebut ke hadapan hakim. “Yang Mulia Hakim, apakesalahan hamba sehingga dibawa ke sidang pengadilan ini?” kata si Penjual Hakimmenjawab, “Kesalahanmu sangat besar karena kamu tidak menjual kayu yang bagus kepada siTukang Kayu sehingga jembatan yang dibuatnya tidak kukuh dan menyebabkan seseorangkehilangan kuda dan barang dagangannya dalam pedati.”Si Penjual Kayu menjawab, “Kalau itupermasalahannya, jangan menyalahkan saya. Yang salah pembantu saya. Dialah yangmenyediakan beragam jenis kayu untuk dijual. Dialah yang salah memberi kayu yang jelek kepadasi Tukang Kayu itu. Benar juga apa yang dikatakan si Penjual Kayu itu. “Hai pengawal bawa siPembantu ke hadapanku!” Maka si Pengawal pun menjemput si Seperti halnya orang yang telah dipanggil terlebih dahulu oleh hakim, si Pembantu pun bertanyakepada hakim perihal kesalahannya. Sang Hakim memberi penjelasan tentang kesalahan siPembantu yang menyebabkan tukang pedati kehilangan kuda dan dagangannya sepedati. SiPembantu tidak secerdas tiga orang yang telah dipanggil terlebih dahulu sehingga ia tidak bisamemberi alasan yang memuaskan sang Hakim. Akhirnya, sang Hakim memutuskan si Pembantuharus dihukum dan memberi ganti sang Hakim kepada pengawal, “Hai,Pengawal, masukkan si Pembantu ini ke penjara dan sita semua uangnya sekarang juga!”7 Beberapa menit kemudian, sang Hakim bertanya kepada si Pengawal, ”Hai, Pengawal apakahhukuman sudah dilaksanakan?”Si Pengawal menjawab, ”Belum, Yang Mulia, sulit sekali untukmelaksanakannya.”Sang Hakim bertanya, “Mengapa sulit? Bukankah kamu sudah biasamemenjarakan dan menyita uang orang?” Si Pengawal menjawab, “Sulit, Yang Mulia. SiPembantu badannya terlalu tinggi dan gemuk. Penjara yang kita punya tidak muat karena terlalusempit dan si Pembantu itu tidak punya uang untuk disita.”Sang Hakim marah besar, “Kamu begoamat! Gunakan dong akalmu, cari pembantu si Penjual Kayu yang lebih pendek, kurus, dan punyauang!”Setelah itu, si Pengawal mencari pembantu si Penjual Kayu yang lain yang berbadanpendek, kurus, dan punya Si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang bertanya kepada hakim, “Wahai,Yang Mulia Hakim. Apa kesalahan hamba sehingga harus dipenjara?” Dengan entengnya sangHakim menjawab, “Kesalahanmu adalah pendek, kurus, dan punya uaaaaang!!!!”9 Setelah si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang itu dimasukkan ke penjaradan uangnya disita, sang Hakim bertanya kepada khalayak ramai yang menyaksikan pengadilantersebut, ”Saudara-saudara semua, bagaimanakah menurut pandangan kalian, peradilan ini sudahadil?”Masyarakat yang ada serempak menjawab, “Adiiill!!!”Untuk mengidentifikasi struktur teks anekdot tersebut, lengkapilah titik-titikpada diagram berikut ini dengan hanya menuliskan satu atau dua kalimat juga nomor paragraf tempat kalimat tersebut ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...Reaksi ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...Krisis ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...Orientasi ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...Abstraksi ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...2 Partisipan yang terlibat pada anekdot tersebut adalah partisipan manusia, sepertiyang mulia hakim. Partisipan manusia yang lain adalaha ........................................................................................b ........................................................................................c ........................................................................................d ........................................................................................e ........................................................................................f ........................................................................................3 Dalam teks anekdot itu tidak terdapat unsur lucu, tetapi menggambarkan kekonyolan bahwaorang yang tidak bersalah dihukum dan dimasukkan ke penjara. Mengapa si Pembantu yang kurusdan pendek dihukum dan dipenjara, tetapi si Pembantu yang gemuk dan tinggi tidak?4 Dalam teks anekdot itu terkandung sindiran, yaitu keputusan yang tidak adil dikatakan yang disindir?5 Betulkah sindiran itu dapat diungkapkan dengan pengandaian? Salah satu pengandaian yangditemukan dalam teks anekdot di atas adalah bahwa peradilan itu dilaksanakan di suatu negara,bukan di negara kita. Pengandaian yang lain adalaha ........................................................................................b ........................................................................................c ........................................................................................d ........................................................................................6 Betulkah sindiran itu dapat diungkapkan dengan lawan kata antonim? Dua contoh lawan katayang digunakan pada anekdot tersebut adalah adil–tidak adil dan benar–salah. Maksudnya adalahbahwa sesuatu yang tidak adil dikatakan sebagai sesuatu yang adil dan sesuatu yang salahdikatakan sebagai sesuatu yang benar atau sebaliknya. Contoh lawan kata yang lain adalah sebagaiberikut.a ........................................................................................b ........................................................................................c ........................................................................................d ........................................................................................7 Dalam anekdot tersebut terkandung konjungsi lalu untuk menyatakan urutan yang berfungsi sejenis dengan itu adalah sebagai berikut.a ........................................................................................b ........................................................................................c ........................................................................................d ........................................................................................8 Dalam anekdot itu terkandung konjungsi maka untuk menyatakan akibat perbuatan yangdilakukan oleh seorang tersangka. Konjungsi yang berfungsi sejenis dengan itu adalaha ........................................................................................b ........................................................................................c ........................................................................................d ........................................................................................9 Fungsi konjungsi dapat digantikan oleh kata-kata. Sebagai contoh, konjungsi setelah dapatdiungkapkan dengan sesampainya di hadapan hakim paragraf 4. Kata-kata lain seperti itu padateks anekdot itu adalaha ........................................................................................b ........................................................................................c ........................................................................................d ........................................................................................10 Dari teks anekdot tersebut, dapatkah kalian menyimpulkan bahwa orang yang tidak dapatberdebat di sidang pengadilan akan kalah? Tunjukkan buktinya pada teks anekdot keadaan itu menggambarkan bahwa layanan publik di bidang hukum belum bagus?BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan oleh keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi melalui bahasa tulis. Keterampilan menulis memiliki peranan yang sangat penting terutama Pada pelajaran sebelumnya, kamu sudah belajar tentang observasi dan eksposisi. Pada materi Bahasa Indonesia kelas 10 bab 3 ini kamu akan mempelajari cara menyampaikan ide melalui anekdot guys. Apa sih anekdot itu? Bagaimana struktur teks di dalamnya? Yuk, simak ulasan di bawah ini ya. Bab 3 Menyampaikan Ide Melalui Anekdot Multi ethnic group of young people in the cinema or theater, watching, laughing. A. Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting tokoh masyarakat atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan pelaku cerita, tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian nyata. Mendata Pokok-pokok Isi Anekdot Dengarkan anekdot agar dapat mendengarkan dengan baik, lakukanlah hal-hal berikut 1. Berkonsentrasilah pada yang akan didengarkan agar dapat mencatat pokok-pokok yang menjadi permasalahan. 2. Selama mendengarkan anekdot, jangan melakukan aktivitas lain seperti berbicara dengan temanmu atau menulis catatan. 3. Tutuplah bukumu dan dengarkanlah contoh-contoh berikut ini yang dibacakan oleh gurumu atau temanmu. Mengidentifikasi Penyebab Kelucuan Anekdot Kelucuan dalam anekdot biasanya disampaikan dengan bahasa yang singkat, tetapi mengena. B. Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Sebuah Teks Anekdot Membandingkan anekdot dengan humor pada pembelajaran sebelumnya, kamu telah belajar bahwa anekdot adalah cerita singkat yang lucu dan menarik. Apakah semua cerita lucu dapat dikategorikan sebagai anekdot? Seringkali orang menyamakan antara humor dengan anekdot. Menganalisis Kritik yang Disampaikan dalam Anekdot Humor hanya berfungsi untuk menghibur, sedangkan anekdot berfungsi untuk menyampaikan makna tersirat biasanya berupa kritik. Kritik dalam anekdot seringkali disampaikan dalam bentuk sindiran, tidak disampaikan secara langsung. Hal itu dilakukan untuk menghindari konflik antara pihak yang menyampaikan sindiran dengan pihak yang disindir. Tujuannya agar pesan yang ingin disampaikan, kritiknya, dapat diterima oleh pihak yang dikritisi tanpa menimbulkan ketersinggungan. Untuk itulah, pencerita menggunakan ungkapan yaitu berupa kata, frasa, atau kalimat yang bermakna idiomatis, bukan makna sebenarnya. Menyimpulkan Makna Tersirat dalam Anekdot Makna tersirat anekdot berbeda dengan sindiran dan kritikan. Hal ini tentu saja tetapi lebih mengarah pada tujuan yang ingin disampaikan oleh si pembuat kritik. C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Mengidentifikasi Struktur Teks Anekdot Anekdot memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Mengenal Berbagai Pola Penyajian Teks Anekdot Anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun narasi. Contoh penyajian dalam bentuk dialog, percakapan dua orang atau lebih, dapat dilihat pada anekdot Dosen yang juga menjadi Pejabat. Salah satu ciri dialog adalah menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya. Dari kutipan anekdot di atas kamu dapat melihat bahwa kalimat langsung memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Diawali dan diakhiri dengan tanda petik “ ….”. 2. Huruf awal setelah tanda petik ditulis dengan huruf kapital. 3. Antara pembicara dan apa yang dikatakannya dipisahkan dengan tanda titik dua . D. Menciptakan Kembali Teks Anekdot dengan Memerhatikan Struktur dan Kebahasaan Menceritakan Kembali Isi Anekdot dengan Pola Penyajian yang Berbeda Setelah memahami batasan anekdot, isi, struktur, dan ciri kebahasaannya, kamu akan belajar menulis anekdot. Untuk dapat menulis anekdot, terlebih dulu belajarlah menuliskan kembali teks anekdot yang kamu dengar atau kamu baca.. Salah satu cara menulis teks anekdot adalah dengan menulis ulang teks anekdot yang kita dengar atau baca dengan pola penyajian yang berbeda. Tentu saja juga menggunakan gaya penceritaan yang berbeda. Namun, penulisan ulang ini tetap harus memerhatikan kebahasaan dan strukturnya. Menyusun Teks Anekdot berdasarkan Kejadian yang Menyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh Publik Dalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebut adalah menentukan tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks anekdot. Langkah-langkah ini akan memudahkan kamu untuk belajar menyusun anekdot. Jadi, bacalah dengan teliti contoh penyusunan anekdot agar nantinya kamu bisa menyusun anekdotmu sendiri. Mempresentasikan Anekdot Setelah bekerja secara individu menyusun anekdot yang temanya kamu pilih sendiri, dengan isi dan gaya bahasamu sendiri, sekarang saatnya mempresentasikan anekdot buatanmu di depan kelas. Daftar Pustaka Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah. 2017. Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud This post was last modified on September 7, 2021 544 am
Denganmenggunakan humor dalam menyampaikan kritik sasaran kritikan tidak akan begitu merasa dipermalukan atau dilecehkan. Oleh karena itu stand up comedy dapat berperan sebagai media yang memberikan informasi melalui materi yang disampaikan yang mengandung pesan-pesan informatif dan juga edukatif bagi penonton. Dalam stand
Menyampaikan Ide Melalui Anekdot. Web written by sinau thewe saturday, november 6, 2021 add comment. Web rangkuman materi bahasa indonesia kelas 10 bab 3 menyampaikan ide melalui anekdot teks anekdotanekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu. MENYAMPAIKAN IDE MELALUI TEKS ANEKDOT Materi Pelajaran Bahasa from Web menyampaikan ide melalui anekdot 2 untuk meningkatkan kemampuanmu, pada pelajaran ini kamu akan belajar Mengkritisi teks anekdot dari aspek makna tersirat. Web menyampaikan ide melalui anekdot; Web 2 Judul Anekdot Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu. Web ada beberapa kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks anekdot. Contoh soal anekdot beserta jawabannya. Web Jumat, 23 Oktober 2020 Menyampaikan Ide Melalui Anekdot Mengkritik Teks Anekdot Dari Aspek Makna Tersirat Teks Anekdot Adalah Suatu Cerita. Multi ethnic group of young people in the cinema or theater, watching, laughing. Ke bibirnya, “oh maaf, saya terima telepon dulu, tangan saya sudah. Contoh soal anekdot terbagi dalam dua jenis. Web Menyampaikan Ide Melalui Anekdot. Mengkritisi teks anekdot dari aspek makna tersirat. Menciptakan kembali teks anekdot dengan. Indonesia sekolah menengah atas terjawab jelaskan yang. Kalimat Ini Mengandung Isi Yang Menyampaikan Sebuah Kejadian Atau Peristiwa Yang Telah Terjadi. Web jadi, pada dasarnya, anekdot adalah cerita lucu yang didasari oleh kejadian nyata. Rangkuman materi bahasa indonesia kelas 10 bab 3 menyampaikan ide melalui. Menyampaikan ide melalui anekdot disukai 1 diunduh 17 dilihat 78. Web Menyampaikan Ide Melalui Anekdot 2 Untuk Meningkatkan Kemampuanmu, Pada Pelajaran Ini Kamu Akan Belajar Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu. Web rangkuman materi bahasa indonesia kelas 10 bab 3 menyampaikan ide melalui anekdot teks anekdotanekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu. Web 1 response to pengertian teks anekdot dan cara menyampaikan ide melalui anekdot hahah 12 january 2018 at 1920 pr saya kelar gan, akhirnya d good artikel gan! tinggi Dalam menyampaikan dakwah Islam, Raden Patah yang menjadi raja Jawayang berkuasa tahun 1478-1518, menggunakan media wayang yang semakin digemari masyarakat Jawa. Menurut Hageman, pertama kali yang membuat wayang adalah Panji Inukertapati di abad ke-12. Saat itu merupakan masa berkembangnya seni kesustraan Jawa diUploaded bySuherman 0% found this document useful 0 votes0 views6 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes0 views6 pagesMateri Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 3 Menyampaikan Ide Melalui AnekdotUploaded bySuherman Full descriptionJump to Page You are on page 1of 6Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
YyJmwfL.