Ruanglingkup ekonomi mikro juga melibatkan interaksi pasar dengan faktor produksi, dimana penjual memiliki produk untuk memenuhi kebutuhan faktor produksi yang dilakukannya dengan cara menjadi pembeli juga. Sedangkan pembeli atau konsumen kemudian membutuhkan uang untuk bisa terus memenuhi kebutuhan dan kepuasannya. 4. Teori Nilai Guna
1I. MEKANISME HARGA Fokus pembicaraan dalam ekonomi mikro adalah membahas bagaimana pembeli dan penjual melakukan interaksi dalam memperoleh barang dan jasa. Kesepakatan dalam interaksi ditandai dengan adanya transaksi antara keduanya. Interaksi antara pembeli dan penjual terjadi pada pasar. Oleh karenanya pasar tidak selalu menunjuk tempat tetapi lebih luas menggambarkan interaksi antara pembeli dan penjual. Dari konsep yang paling sederhana interaksi penjual dan pembeli ditandai adanya barter antara mereka, sampai yang paling modern bahwa interaksi penjual dan pembeli tidak selalu dilakukan dengan tatap muka atau face to face. Saat ini penjual dan pembeli bisa berinteraksi melalui telepon atau di era modern dimana telepon seluler sangat populer, maka interaksi dapat pula dilakukan melalui SMS short message service sekalipun. Pada prinsipnya mekanisme pasar diartikan bahwa harga bergerak bebas sesuai hukum permintaan dan penawaran supply and demand. Jika suplai lebih besar dari demand, maka harga akan cenderung rendah. Begitupun jika demand lebih tinggi sementara suplai terbatas, maka harga akan cenderung mengalami peningkatan. Di atas kertas, hukum pasar tersebut begitu valid. Akan tetapi, dalam implementasi sehari -hari kita tidak pernah tahu secara pasti apakah harga yang terbentuk di pasar memang berjalan sesuai dengan mekanisme pasar yang wajar, tidak ada unsur intervensi, tidak ada unsur permainan oleh sekelompok kekuatan tertentu yang membentuk kartel dan sebagainya. Pertanyaan apakah terbentuknya harga di pasar benar-benar berdasarkan mekanisme pasar. Di setiap pasar selalu ada pembeli dan penjual baik dalam pasar barang, jasa maupun faktor produksi. Pembeli atau konsumen dengan kombinasi harga dan jumlah yang diminta selanjutnya dapat dikatakan sebagai sisi permintaan. Penjual dengan kombinasi harga dan jumlah yang ditawarkan selanjutnya disebut sisi penawaran. Satuan-satuan rumahtangga atau individu sebagai satuan-satuan konsumen mempunyai berbagai kebutuhan barang dan jasa yang tidak terbatas jumlahnya. Konsumen mempunyai pendapatan uang yang diperoleh dari penjualan faktor produksi yang dimilikinya untuk dibelanjakan barang dan jasa yang memberi kepuasan tertinggi. Para produsen perusahaan saling bersaing memproduksi dan menawarkan barangnya. Tujuannya adalah untuk mencapai keuntungan maksimal. Dalam berproduksi produsen mempunyai kendala yaitu bagaimana mereka harus mengalokasikan modalnya untuk membeli faktor produksi guna memperoleh sejumlah produk yang dapat memberikan keuntungan maksimum. Untuk itu produsen harus memilih dan memutuskan produk apa dan dalam jumlah berapa yang paling menguntungkan untuk diproduksi, serta dengan kombinasi faktor produksi yang bagaimana produk dihasilkan. Hukum yang dikenal dengan penawaran dan permintaan memang merupakan bagian penting dari dari pemahaman kita tentang sistem pasar. Pertama, bagaimana permintaan dan penawaran diturunkan. Kedua, faktor 2Jumlah Q Supply S 0 Q1 Q2 P2 P1 apa saja yang mempengaruhi permintaan dan penawaran komoditi tertentu. Ketiga, bagaimana permintaan dan penawaran secara bersama-sama menentukan harga. Permintaan dan penawaran membantu pemahaman keberhasilan sistem harga dan juga kegagalannya, serta akibat -akibat campur tangan pemerintah dalam pengendalian harga. Penawaran Penawaran menggambarkan serangkaian kombinasi antara harga komoditas dengan jumlah yang ditawarkan oleh penjual atas komoditas tersebut. Kini kita bahas keadaan suatu barang yang diperjual belikan di pasar. Misalkan barang tersebut adalah barang Y misalnya beras, yang dihasilkan oleh produsen producer. Untuk menghasilkan barang Y produsen harus mempergunakan faktor-faktor produksi factors of production, inputs. Faktor produksi tersebut mempunyai sifat yang khas, yaitu semakin banyak dipergunakan menurun produktivitasnya. Ini berarti, semakin banyak barang diproduksi akan menggunakan banyak faktor produksi, sehingga semakin menurun produktivitas faktor produksi tersebut. Oleh karenanya dalam keadaan itu produsen meminta harga satuan yang lebih tinggi dari barang yang dihasilkannya, apabila diminta untuk menawarkan barang Y dalam jumlah yang lebih besar. Sebaliknya untuk menghasilkan sekaligus menawarkan barang dalam jumlah lebih sedikit maka akan menggunakan faktor produksi yang sedikit pula, oleh karenanya produktivitas faktor produksi relatif lebih sedikit dari sebelumnya. Oleh karenanya produsen akan bersedia memporduksi atau menawarkan dengan harga yang lebih rendah. Untuk menjelaskan hubungan harga satuan dan jumlah barang yang ditawarkan di pasar dijelaskan melalui gambar 1. Gambar 1. Kurva Penawaran Barang Gambar 1 menjelaskan bahwa pada harga P1 produsen beras mau menawarkan barangnya sebesar Q1. Apabila masyarakat menghendaki produsen menambah produknya menjadi Q2 misalkan karena pertambahan penduduk, maka produsen harus meningkatkan jumlah faktor produksi untuk meningkatkan 3produksi. Semakin banyak faktor produksi digunakan maka produktivitas faktor produksi semakin menurun. Dengan semakin menurunnya produktivitas maka produsen harus menambah faktor produksi dengan tambahan lebih besar daripada tambahan sebelumnya untuk memproduksi satu satuan produk. Kondisi ini akan mengakibatkan meningkatnya tambahan biaya atau marginal cost-nya. Oleh karenanya produsen hanya bersedia menambah produksinya apabila masyarakat mau membayar dengan harga yang lebih tinggi. Seperti dicontohkan dalam gambar 1, pada harga P2 produsen mau memproduksi barangnya sebesar Q2. Terdapat hubungan positif antara jumlah produk dengan harga yang berlaku. Hubungan tersebut digambarkan oleh kurva penawaran. Kurva Penawaran Supply Curve kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi antara harga dengan jumlah barang yang diproduksi atau ditawarkan. Kurva penawaran merupakan garis pembatas jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu. Semua jumlah diatas kurva itu mungkin ditawarkan oleh penjual akan tetapi jumlah dibawah kurva itu tidak mungkin, dengan anggapan bahwa kurva miring positif. Pada tingkat harga yang ditentukan, penjual bersedia menawarkan lebih sedikit tetapi penjual tidak mau menawarkan lebih banyak. Dari segi jumlah yang ditawarkan, kurva menunjukkan harga minimum yang akan merangsang penjual untuk menjual berbagai macam jumlah di pasar. Penjual bersedia menerima harga yang lebih tinggi bagi suatu jumlah tertentu, tetapi penjual tidak bersedia menawarkan jumlah itu dengan harga yang lebih rendah. Konsep ini sering disebut dengan kesediaan minimum penjual menerima harga willingness to accept. Fungsi penawaran Supply Function Fungsi yang memperlihatkan jumlah yang ditawarkan Q sebagai fungsi dari harga produk Pq dan harga faktor produksi r, w dan teknologi T. Formulasi fungsinya Y = fPq, r, w, T Perubahan harga barang, faktor selain harga tidak berubah ceteris paribus menyebabkan perpindahan di sepanjang kurva atau menggambarkan perubahan jumlah yang ditawarkan. Hal ini disebabkan karena perubahan harga hanya akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan atau hanya akan merubah titik-titik kombinasi antara harga dengan jumlah yang ditawarkan. Sedangkan perubahan variabel selain harga akan mengakibatkan pergeseran kurva penawaran, artinya perubahan faktor tersebut akan menyebabkan penambahan atau pengurangan jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga yang sama. Beberapa faktor penyebab pergeseran penawaran diantaranya teknologi, harga faktor produksi. Misalkan dengan adanya perbaikan teknologi dalam proses produksi, sehingga dengan jumlah faktor produksi yang sama dapat dihasilkan barang Q dalam jumlah yang lebih banyak. Hal ini mengakibatkan pergeseran kurva penawaran ke kanan Gambar 2a. Biaya satuan dari suatu barang yang dihasilkan dengan perbaikan teknologi dapat ditekan lebih murah, atau dengan biaya yang sama dapat dihasilkan barang dengan kuantitas lebih banyak. Sebaliknya kegagalan panen proses produksi mengakibatkan pergeseran kurva ke kiri, Gambar karena dengan sejumlah faktor produksi yang sama dihasilkan barang dalam jumlah yang lebih kecil. 4Jumlah Q 0 0 Jumlah Q S’ Supply S Kenaikan harga faktor produksi price of inputs, sedangkan faktor lain tetap ceteris paribus, maka semakin kecil keuntungan yang akan diperoleh dari produksi suatu komoditi. Produsen yang rasional akan mengurangi produksinya apabila keuntungan yang diperoleh semakin kecil. Oleh karenanya kenaikan harga faktor produksi menggeser kurva penawaran ke kiri menunjukkan bahwa sedikit jumlah yang ditawarkan pada tingkat harga, turunnya harga faktor produksi menggeser kurva penawaran ke kanan. Perlu difahami antara perpindahan sepanjang kurva dan pergeseran kurva penawaran. Pergeseran kurva menunjukkan adanya pergeseran keseluruhan kurva penawaran. Ini mengandung arti adanya perubahan dalam jumlah yang ditawarkan pada tiap tingkat harga produk. Perpindahan sepanjang kurva menunjukkan adanya perubahan jumlah yang ditawarkan sebagai respon atas terjadinya perubahan harga produk. Gambar 2. Pergeseran Kurva Penawaran Elastisitas Penawaran Apabila mencermati pergerakan sepanjang kurva penawaran, maka diperlukan metode untuk membandingkan perubahan harga dan pengaruh perubahan harga ini terhadap jumlah yang ditawarkan. Metode semacam ini terdapat pada pengertian elastisitas elasticity. Pada umumnya angka elastisitas coefficient of elasticity dapat didefinisikan sebagai persentase perubahan dalam variabel yang tak bebas dependent variable debagi dengan persentase perubahan dalam variabel bebas independent variable. Jika Q = f X, maka Y adalah variabel yang tak bebas dan X adalah variabel bebas, karena dengan menemukan X dapat menentukan Y. Dalam pembahasan ini difokuskan pada elastisitas harga penawaran price elasticity of supply. Angka koefisien elastisitas harga penawaran coefficient of price of supply dapat didefinisikan sebagai persentase perubahan jumlah yang ditawarkan dibagi dengan persentase perubahan harga. Jika P adalah harga dan Q adalah jumlah yang ditawarkan, maka elastisitas penawaran dirumuskan sebagai berikut a Harga Pq Supply S S’ Harga Pq b 5P Q Q P P P Q Q es       . / / Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga. Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah sebagai berikut Es = % perubahan kuantitas penawaran / % perubahan harga, atau Keterangan ES = Elastisitas penawaran Q2 = Kuantitas penawaran setelah perubahan Q1 = Kuantitas penawaran awal P2 = Harga setelah perubahan P1 = Harga awal Jenis-jenis Elastisitas Penawaran Ada lima jenis elastisitas penawaran tidak elastis sempurna elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran S akan terlihat vertikal. tidak elastis elastisitas 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran. elastis sempurna elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menyuplai berapapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi. Faktor Penentu Elastisitas Penawaran Koefisien elastisitas penawaran merupakan hal yang penting bagi konsumen untuk mengantisipasi perubahan harga saat ada perubahan variabel ekonomi terkait dengan produksi suatu barang. Ada sekitar 4 faktor yang sangat penting dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu 1. Biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis in-elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi 6Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis. - Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru, Misalnya, yang membutuhkan investasi besar. Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya. 2. Jangka waktu analisis Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga - Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya walaupun terjadi kenaikan harga, sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna. Hal ini disebabkan untuk memproduksi barang memerlukan waktu untuk proses produksi. - Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis. - Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis. Hal ini berkonsekuensi bahwa faktor produksi tetap dapat berubah menjadi variabel produksi yang variabel. Hal ini memberikan arti bahwa variabel tetap dapat berubah dengan perubahan jumlah produk. 3. Stok persediaan Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada. Kondisi inilah yang mendasari pemerintah untuk mempertahankan adanya stock pangan nasional guna menstabilkan harga. 4. Kemudahan substitusi faktor produksi/input Semakin tinggi mobilitas mesin atau kapital lainnya dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja lebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan. Permintaan Pembeli barang atau konsumen memenuhi kebutuhannya dengan mengkonsumsi barang yang diproduksi atau ditawarkan oleh produsen dikarenakan barang tersebut berguna dan harganya “sesuai” dengan keinginan konsumen. Apabila harga barang tinggi maka hanya sedikit konsumen yang mampu membeli sehingga jumlah barang yang dibeli turun. Kalau harga barang 7Harga Pq Jumlah Q 0 Demand D P1 Q1 P2 Q2 A B diturunkan, lebih banyak konsumen yang mampu membelinya, akibatnya jumlah barang yang dibeli semakin banyak. Ada hubungan negatif antara jumlah barang yang diminta dengan harga barang tersebut. Penjelasan lain, orang mengkonsumsi barang untuk mendapatkan kepuasan. Semakin banyak barang yang dikonsumsi maka kepuasan semakin bertambah. Akan tetapi tambahan kepuasan ini semakin berkurang dengan semakin bertambahnya barang yang dikonsumsi. Oleh karenanya, pembeli akan bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi untuk sejumlah barang yang memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Apabila pembelian barang dengan jumlah yang lebih besar, maka konsumen hanya mau membayar dengan harga yang relatif kecil. Hubungan ini digambarkan pada kurva permintaan dengan slope atau kemiringan negatif yang disajikan pada gambar 3. Kurva permintaan Demand Curve kurva yang menghubungkan antara harga barang ceteris paribus dengan jumlah barang yang diminta. Kurva permintaan menggambarkan tingkat maksimum pembelian pada harga tertentu, ceteris paribus keadaan lain tetap sama. Jadi kurva permintaan sebenarnya merupakan garis pembatas. Kurva permintaan menggambarkan harga maksimum yang konsumen bersedia bayarkan untuk barang bermacam-macam jumlahnya per unit waktu. Konsumen tidak bersedia membayar pada harga yang lebih tinggi untuk sejumlah tertentu, tetapi pada jumlah yang sama konsumen mau membayar dengan harga yang lebih rendah. Konsep ini disebut dengan kesediaan maksimum konsumen mau bayar atau willingness to pay. Gambar 3. Kurva Permintaan Barang Fungsi permintaan Demand Function Fungsi yang memperlihatkan hubungan antara jumlah yang diminta Q sebagai fungsi dari harga produk Pq dan harga barang lain Po dan pendapatan atau Income I Q = fPq, Po, I Kenaikan harga produk ceteris paribus akan menyebabkan penurunan jumlah barang yang diminta yang berarti terjadi perpindahan disepanjang kurva permintaan. Adapun perubahan variabel non harga akan menyebabkan pergeseran kurva permintaan, atau menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta pada 8Demand D Jumlah Y Demand D 0 D’ Harga Py Jumlah Y 0 D’ tingkat harga tertentu. Faktor-faktor yang menyebabkan pergeseran kurva permintaan diantaranya perubahan pendapatan, selera, harga barang lain dan jumlah populasi. Pergeseran kurva permintaan disajikan pada gambar 4. Misalkan tingkat pendapatan masyarakat meningkat, berarti mereka mempunyai daya beli yang lebih tinggi. Akibatnya masyarakat bersedia membayar harga satuan produk lebih tinggi pada jumlah yang sama dengan sebelumnya. Dengan kata lain konsumen mampu membeli produk yang lebih banyak pada tingkat harga yang sama dengan sebelumnya. Hal ini dijelaskan melalui pergeseran kurva permintaan ke kanan Gambar 4a. Sebaliknya perubahan selera dari disukai menjadi kurang disukai menjadikan konsumen membeli produk dalam jumlah yang lebih sedikit pada tingkat harga yang sama dengan sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan pergeseran kurva permintaan ke kiri Gambar 4b. Gambar 4. Pergeseran Kurva Permintaan Perubahan harga barang lain berpengaruh pada pergeseran kurva permintaan. Kenaikan harga barang subtitusi yang bersifat saling menggantikan menggeser kurva permintaan komoditi ke kanan, lebih banyak yang dibeli pada setiap tingkat harga. Sebagai contohnya kalau harga beras meningkat maka banyak orang mengalihkan makanan pokoknya dari beras ke jagung, sehingga dengan peningkatan harga beras maka akan menggeser permintaan jagung. Kenaikan harga barang komplementernya komoditi yang digunakan secara bersama-sama akan menggeser kurva permintaan ke kiri. Lebih sedikit komoditi yang dibeli pada setiap tingkat harga. Sebagai contohnya kenaikan harga gula maka orang akan mengurangi permintaan gula, begitu juga banyak konsumen yang mengurangi konsumsi kopi karena gula dan kopi digunakan secara bersama-sama. Pertumbuhan jumlah populasi atau penduduk menciptakan permintaan baru. Penduduk yang bertambah ini harus mempunyai daya beli sebelum permintaan berubah. Tambahan orang berusia kerja, tentunya akan menciptakan pendapatan baru. Jika ini terjadi, permintaan untuk semua komoditi yang dibeli Harga Py 9oleh penghasil pendapatan baru akan meningkat. Kenaikan jumlah penduduk akan menggeser kurva permintaan untuk komoditi ke arah kanan, yang menunjukkan bahwa akan lebih banyak komoditi yang dibeli pada setiap tingkat harga. Elastisitas Permintaan Seperti halnya pada sisi penawaran, pengaruh perubahan harga terhadap jumlah yang diminta dapat diketahui dengan menggunakan konsep elastisitas. Elastisitas harga atas permintaan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut P Q Q P P P Q Q ed       . / / Dimana P adalah harga dan Q adalah jumlah yang diminta. Jenis-jenis Elastisitas Permintaan Ada lima jenis elastisitas permintaan 1. Permintaan tidak elastis sempurna elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas, lukisan milik pelukis yang telah meninggal berapapun harga yang ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan mampu menambah kuantitas lukisannya, dan contoh lainnya yang sejenis. 2. Permintaan tidak elastis elastisitas 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya. 5. Permintaan elastis sempurna elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara nalar barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama pula. Misalnya saja paperclip dan pen tinta biasa seperti pen merek S dan P yang rata-rata berharga 1000-1500. Jika kita pergi ke supermarket untuk membeli paperclip, misalnya, kita cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan merek. Satu-satunya yang sering kita jadikan bahan perbandingan adalah harga, dimana kita akan membeli paperclip yang harganya paling murah atau pada harga rata-rata yang diterima pasar. Akibatnya, bagi perusahaan yang menjual paperclip diatas harga rata-rata, permintaan akan barangnya akan turun ke nol. Ini karena semua paperclip, meskipun harganya berbeda-beda, memberikan fungsi yang sama. Elastisitas harga hanyalah merupakan sifat dari kurva permintaan saja. Elastisitas tersebut tidak menentukan bentuk kurva. Elastisitas harga permintaan ditentukan oleh banyak faktor. Beberapa hal yang mempengaruhi elastisitas permintaan Pertama, semakin banyak barang pengganti subtitusi bagi produk tersebut, semakin elastis permintaannya. Kedua, semakin banyak macam penggunaan produk semakin elastis permintaan akan produk tersebut. Ketiga, produk yang mengambil bagian besar dari pendapatan konsumen sering memiliki permintaan yang lebih elastis dibandingkan produk yang hanya mengambil bagian pendapatan yang relatif kecil. Sebagai contohnya permintaan mobil bersifat lebih elastis dari pada permintaan beras. Melalui grafik dapat dijelaskan bahwa apabila harga mendekati ujung atas kurva permintaan, kemungkinan permintaan lebih elastis daripada jika harga mendekati ujung bawah kurva permintaan. Contoh Apabila harga es krim naik dari $2 menjadi $2,2 dan jumlah pembelian turun dari 10 batang menjadi 8 batang, maka elastsitas permintaan dihitung sebagai berikut Koefisien sebesar 2,32 menunjukkan bahwa kenaikan harga sebesar 1 persen akan menimbulkan penurunan permintaan sebesar 2,32 %. Elastisitas permintaan memiliki hubungan negatif arahnya berbalikan, yaitu ketika harga naik permintaan akan turun, begitu sebaliknya. 11Ada beberapa jenis elastisitas permintaan, diantaranya elastisitas pendapatan atas permintaan income elasticity od demand dan elastisitas silang atas permintaan cross elasticity. Elastisitas pendapatan didefinisikan sebagai persentase perubahan dalam jumlah yang diminta dibagi dengan persentase perubahan dalam pendapatn konsumen. Dalam hal ini jumlah yang diminta sebagai variabel tak bebas, dan pendapatan sebagai variabel bebas sedangkan harga dalam kondisi ceteris paribus atau keadaaannya tetap. Elastisitas pendapatan atas permintaan dirumuskan Elastisitas pendapatan atas permintaan ini dapat menjelaskan sifat suatu barang. Jika angka elastisitas positif, maka barangnya adalah normal yaitu permintaannya naik dengan kenaikan pendapatan konsumen. Sebagai contohnya perabot rumah, beras dan lain-lain. Jika elastisitas pendapatan negatif, maka menunjukkan sifat barang inferior yaitu permintaannya turun dengan adanya kenaikan pendapatan konsumen. Sebagai contohnya gaplek, konsumen akan menggantikan konsumsi gaplek dengan beras misalnya apabila pendapatan konsumen naik. Sedangkan apabila nilai elastisitas sama dengan satu menunjukkan sifat barang tersebut barang netral yang tidak berubah jumlah konsumsinya walaupun pendapatan konsumen meningkat. Sebagai contohnya adalah komoditas garam, bahwa konsumen tidak akan meningkatkan atau menurunkan permintaan garam apabila pendapatan berubah. Apabila eI>1 maka elastisitas pendapatan dikatakan tinggi, umumnya untuk konsumsi barang mewah, sedangkan jika eI0, menunjukkan kedua barang adalah barang pengganti subtitusi. Contoh kenaikan harga kopi barang Y menyebabkan turunnya jumlah permintaan susu barang X. Jika eX,YQd1 yang berarti terjadi kelebihan penawaran excess supply. Hal ini menjadikan pasar tidak dalam keadaan bersih clear.Apabila dibiarkan tanpa campurtangan pemerintah, maka secara otomatis mekanisme pasar akan melakukan penyesuaian guna menyetabilkan kembali pada harga keseimbangan. Gambar 5. Penentuan Harga Pasar Suatu Barang Mekanismenya, pada kondisi perubahan harga dari Pe ke P1, berarti harga terjadi kelebihan penawaran atau surplus. Penjual takut barangnya tidak laku maka penjual bersedia menurunkan harga sehingga dapat melemparkan surplus ini, dan Supply S Harga Pq 13dengan demikian harga akan turun menuju harga keseimbangan Pe. Interaksi antara penjual dan pembeli atau konsumen dengan produsen akan membuat harga kesepakatan kembali pada Pe. Begitupun penurunan harga pada P2 menyebabkan kelebihan permintaan excess demand. Hal ini menyebabkan terjadi kekurangan di pasar, dan harga akan naik kembali menuju Pe. Pembicaraan lebih detail mengenai faktor-faktor yang memegang peranan penting dalam penawaran dan permintaan dibicarakan dalam pembahasan lanjutan. Penawaran barang berkait erat dengan produksi dan biaya yang dibahas dalam teori produksi Theory of Production dan teori biaya produksi Theory of Cost Production. Permintaan suatu barang terkait erat dengan konsumen dan akan dibicarakan mendalam dalam teori konsumsi atau permintaan konsumen Theory of Individual Consumer Demand. Latihan Soal 1. Misalkan permintaan dan penawaran telur pada berbagai tingkat harga di dalam suatu pasar adalah sebagai berikut Harga Rp 10 30 50 70 90 110 Penawaran 100 200 300 400 500 600 Permintaan 100 550 300 250 150 50 Tugas a. Berdasarkan pada data diatas, buatlah kurva permintaan dan penawarannya. Pada tingkat harga berapakah keseimbangan pasar tercapai dan berapakah jumlah barang yang diperjualbelikan ? b. Apakah yang berlaku excess supply atau demand pada harga Rp 35,00 ? c. Apakah yang berlaku excess supply atau demand pada harga Rp 95,00 ? d. Apabila pendapatan masyarakat bertambah, perubahan yang bagaimanakah yang anda ramalkan akan terjadi pada data diatas ? 2. Persamaan permintaan dan penawaran atas barang A adalah QD = 100 – 2P dan QS = 20 + 5P, dimana P adalah tingkat harga yang dinyatakan dalam ribuan. a. Berdasarkan persamaan permintaan dan penawaran diatas, buatlah suatu tabel yang terdiri atas variabel harga ribu rupiah, permintaan unit dan penawaran unit pada saat harga 2, 4, 6, 8, dan 10 ! b. Tentukan harga keseimbangan dan jumlah barang yang diperjualbelikan. Apakah yang terjadi excess supply atau demand pada harga Rp dan pada harga Rp ? c. Gambarkan keadaan keseimbangan di pasar tersebut ! 3. Persamaan permintaan dan penawaran atas barang X adalah Qd = 100 – 2P dan Qs = 20 + 5P P = tingkat harga yang dinyatakan dalam ratusan rupiah. a. Berdasarkan persamaan tersebut, buat tabel permintaan dan penawaran saat harga 1, 2, 3, 4, dan 5. Tentukan tingkat harga dan jumlah barang pada kondisi ekuilibrium serta apa yang terjadi apabila kurva penawaran bergeser ke kiri sebagai akibat tingginya harga-harga input? b. Apabila diketahui rata-rata harga sebesar 10 dan jumlah produk sebesar 30, hitunglah elastisitas harga atas permintaan dan penawaran. 14KASUS 1 PERMINTAAN BERAS RUMAH TANGGA Sebuah penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada konsumsi beras rumah tangga masyarakat Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Faktor tersebut antara lain harga beras, pendapatan rumah tangga, harga barang lain yang bersifat subtitusi atau komplementernya, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu atau isteri, tingkat pendidikan ibu dan tempat tinggal. Penelitian menggunakan metode analisis data Regresi Linear Berganda. Hasil analisis seperti tertera dalam tabel 1. Tabel 1. Analisis Regresi Linier Berganda Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Konsumsi Beras pada Rumah Tangga Variabel Bebas Satuan Koefisien Regresi Standar Error Sig 0,005 Tingkat Pendapatan 000 Rp/bulan 0,0156* 0,000 0,089 Harga Beras Rupiah -0,027** 0,000 0,047 Harga Jagung Rupiah -0,001 0,001 0,467 Jumlah Anggota Keluarga Jiwa 3,056** 0,683 0,000 Tingkat Pendidikan Tahun 0,234 0,429 0,589 Umur Tahun 0,121 0,096 0,214 Tempat Tinggal RT desa dan kota 7,270* 4,134 0,086 Konstanta -14,044 Adjusted R2 0,402 Sumber Karya Tulis Ilmiah an. Amelia ** berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95% * berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 90% Pada Tabel 1 dapat diketahui hasil analisis regresi linier berganda menghasilkan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut Y = -14,044 + 0,0156 X1 - 0,027 X2– 0,001 X3 + 3,056 X4 + 0,234 X5 + 0,121 X6 + 7,270 D Persamaan untuk rumah tangga wilayah perkotaan Y = -6,774 + 0,0156 X1 - 0,027 X2– 0,001 X3 + 3,056 X4 + 0,234 X5 + 0,121 X6 Persamaan untuk rumah tangga wilayah pedesaan Y = -14,044 + 0,0156 X1 - 0,027 X2– 0,001 X3 + 3,056 X4 + 0,234 X5 + 0,121 X6 Hasil analisis menunjukkan nilai koefisien regresi dari masing-masing faktor yang mempengaruhi konsumsi beras di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Kesimpulan dari analisis fungsi permintaan beras pada rumah tangga secara significant dipengaruhi oleh pendapatan RT, harga beras, jumlah anggota keluarga dan tempat tinggal. Adapun harga jagung, umur dan tingkat pendidikan ibu rumah tangga tidak berpengaruh nyata. 15Mendasarkan pada arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas jumlah permintaan dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Nilai koefisien regresi 0,0156 pada X1 menunjukkan pengaruh positif pendapatan terhadap jumlah konsumsi beras rumah tangga. Apabila pendapatan meningkat akan meningkatkan jumlah konsumsi beras rumah tangga. Hal ini memberikan arti bahwa beras masih merupakan barang normal, dimana apabila pendapatan RT meningkat akan meningkatkan konsumsi beras. Apabila rata-rata pendapatan Rp. 2 500 000,- dan konsumsi beras sebesar 58 kg, maka elastisitas pendapatan sebesar x 2500000/58 = 2. Nilai koefisien pada X2 menunjukkan pengaruh harga beras terhadap konsumsi beras RT adalah negatif, artinya kalau harga naik maka konsumsi beras RT menurun. Apabila harga beras saat itu Rp. 6000,- dan rata-rata konsumsi RT sebesar 58 kg, maka nilai elastisitas permintaan adalah sebesar x 6000/58 = Elastisitas permintaan beras sebesar menunjukkan permintaan beras adalah elastic. 3. Nilai koefisien regresi sebesar – 0,001 pada X3 menujukkan pengaruh harga jagung terhadap permintaan beras adalah negatif. Artinya kalau harga jagung meningkat maka permintaan beras menjadi turun. Apabila diketahui harga jagung sebesar Rp. 3600,- maka elastisitas silang jagung dengan beras sebesar x 3600/58 = Elastisitas silang antara jagung dengan beras bernilai menunjukkan bahwa hubungan antara komoditas jagung dengan beras bersifat komplementer. Kotak 1 Teori Permintaan dan Kurva Permintaan serta Penawaran PERMINTAAN Beberapa Penentu Permintaan 1. Harga barang. 2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut. 3. Pendapatan RT dan pendapatan rata-rata masyarakat. 4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat. 5. Cita rasa masyarakat. 6. Jumlah penduduk. 7. Ramalan keadaan di masa datang. Hukum Permintaan Harga dan permintaan bahwa makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Pengaruh Faktor Lain Selain Harga Terhadap Permintaan 1. Harga barang lain Hubungan antara sesuatu barang dengan berbagai jenis-jenis barang lainnya dapat dibedakan kepada tiga 3 golongan, yaitu lain itu merupakan pengganti lain itu merupakan pelengkap barang tidak mempunyai kaitan sama sekali Pengganti Sesuatu barang dinamakan barang pengganti kepada barang lain apabila ia dapat menggantikan fungsi barang lain tersebut. Kopi dan teh adalah barang 14. Permintaan elastis elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya. 5. Permintaan elastis sempurna elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara nalar barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama pula. Misalnya saja paperclip dan pen tinta biasa seperti pen merek S dan P yang rata-rata berharga 1000-1500. Jika kita pergi ke supermarket untuk membeli paperclip, misalnya, kita cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan merek. Satu-satunya yang sering kita jadikan bahan perbandingan adalah harga, dimana kita akan membeli paperclip yang harganya paling murah atau pada harga rata-rata yang diterima pasar. Akibatnya, bagi perusahaan yang menjual paperclip diatas harga rata-rata, permintaan akan barangnya akan turun ke nol. Ini karena semua paperclip, meskipun harganya berbeda-beda, memberikan fungsi yang sama. Elastisitas harga hanyalah merupakan sifat dari kurva permintaan saja. Elastisitas tersebut tidak menentukan bentuk kurva. Elastisitas harga permintaan ditentukan oleh banyak faktor. Beberapa hal yang mempengaruhi elastisitas permintaan Pertama, semakin banyak barang pengganti subtitusi bagi produk tersebut, semakin elastis permintaannya. Kedua, semakin banyak macam penggunaan produk semakin elastis permintaan akan produk tersebut. Ketiga, produk yang mengambil bagian besar dari pendapatan konsumen sering memiliki permintaan yang lebih elastis dibandingkan produk yang hanya mengambil bagian pendapatan yang relatif kecil. Sebagai contohnya permintaan mobil bersifat lebih elastis dari pada permintaan beras. Melalui grafik dapat dijelaskan bahwa apabila harga mendekati ujung atas kurva permintaan, kemungkinan permintaan lebih elastis daripada jika harga mendekati ujung bawah kurva permintaan. Contoh Apabila harga es krim naik dari $2 menjadi $2,2 dan jumlah pembelian turun dari 10 batang menjadi 8 batang, maka elastsitas permintaan dihitung sebagai berikut Koefisien sebesar 2,32 menunjukkan bahwa kenaikan harga sebesar 1 persen akan menimbulkan penurunan permintaan sebesar 2,32 %. Elastisitas permintaan memiliki hubungan negatif arahnya berbalikan, yaitu ketika harga naik permintaan akan turun, begitu sebaliknya. 2Ada beberapa jenis elastisitas permintaan, diantaranya elastisitas pendapatan atas permintaan income elasticity od demand dan elastisitas silang atas permintaan cross elasticity. Elastisitas pendapatan didefinisikan sebagai persentase perubahan dalam jumlah yang diminta dibagi dengan persentase perubahan dalam pendapatn konsumen. Dalam hal ini jumlah yang diminta sebagai variabel tak bebas, dan pendapatan sebagai variabel bebas sedangkan harga dalam kondisi ceteris paribus atau keadaaannya tetap. Elastisitas pendapatan atas permintaan dirumuskan Elastisitas pendapatan atas permintaan ini dapat menjelaskan sifat suatu barang. Jika angka elastisitas positif, maka barangnya adalah normal yaitu permintaannya naik dengan kenaikan pendapatan konsumen. Sebagai contohnya perabot rumah, beras dan lain-lain. Jika elastisitas pendapatan negatif, maka menunjukkan sifat barang inferior yaitu permintaannya turun dengan adanya kenaikan pendapatan konsumen. Sebagai contohnya gaplek, konsumen akan menggantikan konsumsi gaplek dengan beras misalnya apabila pendapatan konsumen naik. Sedangkan apabila nilai elastisitas sama dengan satu menunjukkan sifat barang tersebut barang netral yang tidak berubah jumlah konsumsinya walaupun pendapatan konsumen meningkat. Sebagai contohnya adalah komoditas garam, bahwa konsumen tidak akan meningkatkan atau menurunkan permintaan garam apabila pendapatan berubah. Apabila eI>1 maka elastisitas pendapatan dikatakan tinggi, umumnya untuk konsumsi barang mewah, sedangkan jika eI0, menunjukkan kedua barang adalah barang pengganti subtitusi. Contoh kenaikan harga kopi barang Y menyebabkan turunnya jumlah permintaan susu barang X. Jika eX,YQd1 yang berarti terjadi kelebihan penawaran excess supply. Hal ini menjadikan pasar tidak dalam keadaan bersih clear.Apabila dibiarkan tanpa campurtangan pemerintah, maka secara otomatis mekanisme pasar akan melakukan penyesuaian guna menyetabilkan kembali pada harga keseimbangan. Gambar 5. Penentuan Harga Pasar Suatu Barang Mekanismenya, pada kondisi perubahan harga dari Pe ke P1, berarti harga terjadi kelebihan penawaran atau surplus. Penjual takut barangnya tidak laku maka penjual bersedia menurunkan harga sehingga dapat melemparkan surplus ini, dan Supply S Harga Pq 4dengan demikian harga akan turun menuju harga keseimbangan Pe. Interaksi antara penjual dan pembeli atau konsumen dengan produsen akan membuat harga kesepakatan kembali pada Pe. Begitupun penurunan harga pada P2 menyebabkan kelebihan permintaan excess demand. Hal ini menyebabkan terjadi kekurangan di pasar, dan harga akan naik kembali menuju Pe. Pembicaraan lebih detail mengenai faktor-faktor yang memegang peranan penting dalam penawaran dan permintaan dibicarakan dalam pembahasan lanjutan. Penawaran barang berkait erat dengan produksi dan biaya yang dibahas dalam teori produksi Theory of Production dan teori biaya produksi Theory of Cost Production. Permintaan suatu barang terkait erat dengan konsumen dan akan dibicarakan mendalam dalam teori konsumsi atau permintaan konsumen Theory of Individual Consumer Demand. Latihan Soal 1. Misalkan permintaan dan penawaran telur pada berbagai tingkat harga di dalam suatu pasar adalah sebagai berikut Harga Rp 10 30 50 70 90 110 Penawaran 100 200 300 400 500 600 Permintaan 100 550 300 250 150 50 Tugas a. Berdasarkan pada data diatas, buatlah kurva permintaan dan penawarannya. Pada tingkat harga berapakah keseimbangan pasar tercapai dan berapakah jumlah barang yang diperjualbelikan ? b. Apakah yang berlaku excess supply atau demand pada harga Rp 35,00 ? c. Apakah yang berlaku excess supply atau demand pada harga Rp 95,00 ? d. Apabila pendapatan masyarakat bertambah, perubahan yang bagaimanakah yang anda ramalkan akan terjadi pada data diatas ? 2. Persamaan permintaan dan penawaran atas barang A adalah QD = 100 – 2P dan QS = 20 + 5P, dimana P adalah tingkat harga yang dinyatakan dalam ribuan. a. Berdasarkan persamaan permintaan dan penawaran diatas, buatlah suatu tabel yang terdiri atas variabel harga ribu rupiah, permintaan unit dan penawaran unit pada saat harga 2, 4, 6, 8, dan 10 ! b. Tentukan harga keseimbangan dan jumlah barang yang diperjualbelikan. Apakah yang terjadi excess supply atau demand pada harga Rp dan pada harga Rp ? c. Gambarkan keadaan keseimbangan di pasar tersebut ! 3. Persamaan permintaan dan penawaran atas barang X adalah Qd = 100 – 2P dan Qs = 20 + 5P P = tingkat harga yang dinyatakan dalam ratusan rupiah. a. Berdasarkan persamaan tersebut, buat tabel permintaan dan penawaran saat harga 1, 2, 3, 4, dan 5. Tentukan tingkat harga dan jumlah barang pada kondisi ekuilibrium serta apa yang terjadi apabila kurva penawaran bergeser ke kiri sebagai akibat tingginya harga-harga input? b. Apabila diketahui rata-rata harga sebesar 10 dan jumlah produk sebesar 30, hitunglah elastisitas harga atas permintaan dan penawaran. 5KASUS 1 PERMINTAAN BERAS RUMAH TANGGA Sebuah penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada konsumsi beras rumah tangga masyarakat Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Faktor tersebut antara lain harga beras, pendapatan rumah tangga, harga barang lain yang bersifat subtitusi atau komplementernya, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu atau isteri, tingkat pendidikan ibu dan tempat tinggal. Penelitian menggunakan metode analisis data Regresi Linear Berganda. Hasil analisis seperti tertera dalam tabel 1. Tabel 1. Analisis Regresi Linier Berganda Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Konsumsi Beras pada Rumah Tangga Variabel Bebas Satuan Koefisien Regresi Standar Error Sig 0,005 Tingkat Pendapatan 000 Rp/bulan 0,0156* 0,000 0,089 Harga Beras Rupiah -0,027** 0,000 0,047 Harga Jagung Rupiah -0,001 0,001 0,467 Jumlah Anggota Keluarga Jiwa 3,056** 0,683 0,000 Tingkat Pendidikan Tahun 0,234 0,429 0,589 Umur Tahun 0,121 0,096 0,214 Tempat Tinggal RT desa dan kota 7,270* 4,134 0,086 Konstanta -14,044 Adjusted R2 0,402 Sumber Karya Tulis Ilmiah an. Amelia ** berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95% * berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 90% Pada Tabel 1 dapat diketahui hasil analisis regresi linier berganda menghasilkan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut Y = -14,044 + 0,0156 X1 - 0,027 X2 – 0,001 X3 + 3,056 X4 + 0,234 X5 + 0,121 X6 + 7,270 D Persamaan untuk rumah tangga wilayah perkotaan Y = -6,774 + 0,0156 X1 - 0,027 X2 – 0,001 X3 + 3,056 X4 + 0,234 X5 + 0,121 X6 Persamaan untuk rumah tangga wilayah pedesaan Y = -14,044 + 0,0156 X1 - 0,027 X2 – 0,001 X3 + 3,056 X4 + 0,234 X5 + 0,121 X6 Hasil analisis menunjukkan nilai koefisien regresi dari masing-masing faktor yang mempengaruhi konsumsi beras di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Kesimpulan dari analisis fungsi permintaan beras pada rumah tangga secara significant dipengaruhi oleh pendapatan RT, harga beras, jumlah anggota keluarga dan tempat tinggal. Adapun harga jagung, umur dan tingkat pendidikan ibu rumah tangga tidak berpengaruh nyata. 6Mendasarkan pada arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas jumlah permintaan dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Nilai koefisien regresi 0,0156 pada X1 menunjukkan pengaruh positif pendapatan terhadap jumlah konsumsi beras rumah tangga. Apabila pendapatan meningkat akan meningkatkan jumlah konsumsi beras rumah tangga. Hal ini memberikan arti bahwa beras masih merupakan barang normal, dimana apabila pendapatan RT meningkat akan meningkatkan konsumsi beras. Apabila rata-rata pendapatan Rp. 2 500 000,- dan konsumsi beras sebesar 58 kg, maka elastisitas pendapatan sebesar x 2500000/58 = 2. Nilai koefisien pada X2 menunjukkan pengaruh harga beras terhadap konsumsi beras RT adalah negatif, artinya kalau harga naik maka konsumsi beras RT menurun. Apabila harga beras saat itu Rp. 6000,- dan rata-rata konsumsi RT sebesar 58 kg, maka nilai elastisitas permintaan adalah sebesar x 6000/58 = Elastisitas permintaan beras sebesar menunjukkan permintaan beras adalah elastic. 3. Nilai koefisien regresi sebesar – 0,001 pada X3 menujukkan pengaruh harga jagung terhadap permintaan beras adalah negatif. Artinya kalau harga jagung meningkat maka permintaan beras menjadi turun. Apabila diketahui harga jagung sebesar Rp. 3600,- maka elastisitas silang jagung dengan beras sebesar x 3600/58 = Elastisitas silang antara jagung dengan beras bernilai menunjukkan bahwa hubungan antara komoditas jagung dengan beras bersifat komplementer. Kotak 1 Teori Permintaan dan Kurva Permintaan serta Penawaran PERMINTAAN Beberapa Penentu Permintaan 1. Harga barang. 2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut. 3. Pendapatan RT dan pendapatan rata-rata masyarakat. 4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat. 5. Cita rasa masyarakat. 6. Jumlah penduduk. 7. Ramalan keadaan di masa datang. Hukum Permintaan Harga dan permintaan bahwa makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Pengaruh Faktor Lain Selain Harga Terhadap Permintaan 1. Harga barang lain Hubungan antara sesuatu barang dengan berbagai jenis-jenis barang lainnya dapat dibedakan kepada tiga 3 golongan, yaitu lain itu merupakan pengganti lain itu merupakan pelengkap barang tidak mempunyai kaitan sama sekali Pengganti Sesuatu barang dinamakan barang pengganti kepada barang lain apabila ia dapat menggantikan fungsi barang lain tersebut. Kopi dan teh adalah barang Penjualdan pembeli biasanya membuat sebuah kesepakatan harga dalam interaksi pasar barang. Ekonomi mikro ini cukup penting perannya untuk mendalami interaksi yang terjadi di pasar dimana secara lebih jauh dapat mempengaruhi kebijakan pengambilan keputusan terkait harga produk dalam perusahaan. Kebiasaan dari Penjual dan Pembeli Ekonomi mikro adalah salah satu cabang dalam ilmu ekonomi yang berfokus pada segala aspek tentang hal-hal individu dan personal. Mulai dari perilaku konsumen dan produsen, upah dan gaji, penentuan harga pasar, dan dengan ekonomi makro yang melihat secara keseluruhan, ekonomi mikro lebih menganalisis konsumen dan produsen sebagai individu yang menjalankan praktik-praktik memahami ekonomi mikro, ada beberapa hal yang harus diketahui. Mulai dari tujuan, teori, komponen, hingga contoh ekonomi mikro pada suatu negara. Simak penjelasan lengkapnya berikut Pengertian ekonomi mikroilustrasi produsen barang atau produk FringEkonomi mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan produsen, penentuan kuantitas faktor input, hingga penentuan harga mikro juga menganalisis beberapa hal, seperti model pasar, industri, teori permintaan, teori produksi, teori harga, analisis biaya dan penawaran, hingga analisis manfaat. Cabang ilmu ini juga membuat kebijakan perusahaan tentang pengelolaan sumber dikatakan ekonomi mikro berfokus pada pembuatan keputusan di level individu. Oleh sebab itu, ekonomi mikro dan makro memiliki perbedaan mikro menjelaskan bagaimana dan mengapa setiap pelaku ekonomi membuat keputusan dan bagaimana pengaruhnya terhadap harga dan pendapatan. Sedangkan ekonomi makro lebih melihat perilaku dari sekumpulan pihak Tujuan ekonomi mikroFoto penjual ayam di Pasar Paruga Kota Bima,IDN Times/Juliadin Ekonomi mikro memiliki dua tujuan utama, yaitu1. Menganalisis pembentukan hargaEkonomi mikro bertujuan untuk menganalisis harga barang atau jasa yang akan Menganalisis kegagalan pasarEkonomi mikro bertujuan menganalisis jika terjadi kegagalan pasar, misalnya evaluasi terhadap produk yang gagal setelah Komponen ekonomi mikroilustrasi peternak MousaviDalam bisnis, ekonomi mikro memiliki beberapa komponen. Berikut penjelasannya1. Kebiasaan penjual dan pembeliKomponen ini sangat penting karena membahas bagaimana perilaku konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Di lain sisi, produsen harus mendapatkan keuntungan Interaksi pasarInteraksi antara konsumen dan produsen di dalam pasar turut melibatkan beberapa faktor produksi lainnya, seperti sumber daya manusia, bahan baku, modal, hingga Interaksi dalam pasar barangInteraksi yang terjadi di pasar barang antara pembeli dan penjual juga berperan penting dalam ekonomi mikro. Pasalnya, interaksi dapat memengaruhi kebijakan dalam pengambilan Teori ekonomi mikroIlustrasi pasar empat teori ekonomi mikro yang terdiri dari teori harga, teori produksi, teori distribusi, dan teori konsumsi. Berikut penjelasan masing-masing teorinya1. Teori hargaTeori harga dalam ekonomi mikro menjelaskan tentang keseimbangan harga antara pembeli dan penjual, yaitu keduanya melakukan tawar menawar sampai mencapai kesepakatan Teori produksiTeori produksi dibutuhkan untuk menganalisis tingkat dan biaya yang dibutuhkan dari proses produksi dan dilakukan terhadap semua aspek yang berhubungan dengan biaya Teori distribusiTeori distribusi digunakan untuk menganalisis upah, keuntungan, dan bunga yang dibebankan pada pengusaha. Teori ini menjadi pertimbangan dalam hal waktu pemesanan, jarak, hingga ketahanan Teori konsumsiSederhananya, teori konsumsi menjelaskan berbagai perilaku konsumen dalam konteks pemenuhan kebutuhan. Baca Juga Kebijakan Moneter Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Instrumennya 5. Contoh ekonomi mikroIlustrasi BBM Unsplash/Dawn McDonaldDalam memahami ekonomi mikro, bisa dilihat dari contoh kebijakan dan contoh kegiatannya. Berikut penjelasan lengkapnyaContoh kebijakan ekonomi mikro1. Kebijakan harga terendahKebijakan harga terendah akan digunakan jika terjadi kondisi jumlah penawaran lebih besar daripada jumlah permintaan, sehingga terjadi penumpukan produk dan tidak banyak masyarakat yang akan membelinya. Alhasil, produk itu akan dijual dengan harga sebab itu, pemerintah harus menetapkan harga minimum produk, sehingga para produsen akan Kebijakan harga tertinggiKebijakan harga tertinggi pada ekonomi mikro akan dilakukan jika kondisi pasar mengalami ketidakpastian harga dan jumlah penawaran lebih rendah daripada jumlah stok barang akan berkurang dan banyak konsumen yang ingin membeli produk itu agar bisa dijual kembali dengan harga tinggi. Dalam hal ini, pemerintah harus menetapkan harga maksimum kegiatan ekonomi mikro1. HargaHarga berkaitan dengan nilai barang atau jasa. Harga bisa berubah berdasarkan kondisi perekonomian, kurva permintaan, dan kurva PermintaanPermintaan merupakan sejumlah produk yang diinginkan dengan harga dan kurun waktu tertentu oleh konsumen. Makin tinggi harga barang, maka makin rendah permintaan. Itu disebut dengan hukum PenawaranPenawaran adalah produk yang ditawarkan dalam harga dan kurun waktu tertentu. Berbeda dengan permintaan, hukum penawaran memiliki perbandingan lurus. Makin tinggi harga barang, maka makin tinggi pula jumlah PasarPasar adalah tempat transaksi antara penjual dan pembeli. Pengertian pasar bukan hanya pasar yang secara fisik bisa kita lihat, seperti pasar tradisional, swalayan, supermarket, dan sebagainya. Namun juga pasar online, pasar saham, dan sebagainya. 5. Perilaku konsumen dan produsenPerilaku ini maksudnya segala aktivitas setiap konsumen dan produsen dalam mencari, membeli, menawarkan, hingga menggunakan produk penjelasan lengkap tentang pengertian ekonomi mikro beserta tujuan, komponen, teori, hingga contoh-contohnya. Pahami pula ekonomi makro sebagai salah satu cabang ilmu ekonomi yang lainnya. Semoga bermanfaat! Baca Juga 7 Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter, Terlengkap! MATERIKULIAH EKONOMI MIKRO Sabtu, 18 Mei 2013. SEPULUH PRINSIF EKONOMI. PRINSIP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU. · Pengertian Pasar dalam ilmu ekonomi lebih luas lagi yaitu Pasar mencakup keseluruhan permintaan dan penawaran, Setelah terjadi interaksi antara pembeli dan penjual, akhirnya akan terbentuk satu harga tertentu, yaitu harga Ilustrasi Ekonomi Mikro. Foto ruang lingkupnya, ilmu ekonomi terbagi menjadi dua kajian, yakni ekonomi mikro dan ekonomi makro. Kebijakan ekonomi mikro menganalisis bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Misalnya kondisi harga di pasar, biaya produksi, perilaku produsen dan konsumen, dan apa saja yang dipelajari dalam ekonomi mikro? Apa saja contoh kebijakan di dalamnya? Simak penjelasannya berikut ini!Kebijakan Ekonomi MikroMenurut Teori Ekonomi Mikro dan Makro oleh Eko Sudarmanto, dkk., kebijakan ekonomi mikro mencakup perubahan upah, biaya produksi, permintaan dan penawaran dalam pasar. Adapun contoh kebijakan ekonomi mikro meliputi1. Kebijakan harga tinggiJenis kebijakan ini umumnya dikeluarkan oleh perusahaan ketika terjadi hal-hal tertentu. Misalnya terjadi penawaran dalam jumlah sedikit, sementara permintaan meningkat. Oleh sebab itu, perusahaan dapat menaikkan harga barang dan jasa yang dimilikinya. Kebijakan ini biasanya berlaku untuk sementara Kebijakan harga rendahKebijakan ini diberlakukan ketika terjadi peningkatan penawaran dibandingkan jumlah permintaan. Kondisi tersebut membuat produsen atau perusahaan memberlakukan kebijakan harga rendah untuk menarik Analisis Ekonomi MikroMenurut sumber yang sama di atas, ekonomi mikro bertujuan untuk menganalisis suatu kegagalan dalam keputusan ekonomi. Dalam kajian ekonomi mikro akan muncul analisis rasional dan analisis secara analisis tersebut akan mewujudkan suatu kondisi ideal seperti yang terjadi pasar persaingan Kajian dalam Ekonomi MikroMengutip dari buku Pengantar Ilmu Ekonomi Dasar-Dasar Ekonomi Mikro & Ekonomi Makro yang disusun oleh Aldila Septiana dan buku Teori Ekonomi Mikro dan Makro oleh Eko Sudarmanto, dkk., dalam teori ekonomi mikro terdapat beberapa aspek penting yang menjadi fokus kajian, di antaranya1. Interaksi yang terjadi di pasar barangSistem ekonomi merupakan penggabungan dari berbagai jenis pasar barang. Menurut perspektif ekonomi, pasar tidak berwujud secara fisik, melainkan salah satu faktor yang menentukan tingkat harga suatu barang dan jumlah barang yang mikro memuat analisis tentang interaksi antara penjual dan pembeli di sebuah pasar Perilaku produsen dan konsumenDalam kajian ekonomi mikro terdapat titik tolak dengan dua asumsi, yakniProdusen dan konsumen menjalankan kegiatan ekonomi secara berusaha memaksimalkan kepuasan yang diperoleh, sementara produsen berusaha memaksimalkan keuntungan yang didapat dari berbagai kendala yang Interaksi di pasar faktor produksiIndividu merupakan pemilik faktor produksi dalam perekonomian. Mereka akan menawarkan faktor produksi untuk memperoleh pendapatan yang selanjutnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan barang dan itu, produsen memerlukan faktor produksi untuk memproduksi barang dan jasa. Interaksi antara keduanya di berbagai pasar faktor produksi akan menentukan harga sekaligus jumlah faktor produksi yang akan diketahui bahwa harga dalam kebijakan ekonomi mikro merupakan nilai dari suatu komoditas atau barang tertentu jenis faktor produksi dan balas jasa berupa upah atau gaji, bunga bagi hasil, sewa, dan ekonomi mikro, nilai guna merupakan cara mempelajari bagaimana sebuah barang dapat menghasilkan kegunaan atau kepuasan untuk konsumen yang menggunakan barang struktur pasar dalam ruang lingkup ekonomi mikro menjadi cara untuk menjelaskan penggolongan pasar sesuai jumlah perusahaan, karakteristik, maupun jenis struktur pasar terbagi menjadi sebuah struktur pasar non-kompetitif dan struktur pasar yang elastisitas harga. Foto harga juga menjadi aspek penting dalam kajian ekonomi mikro. Fungsinya untuk mempelajari terbentuknya harga barang dan jasa di ekonomi mikro, terbentuknya arus perputaran barang dan jasa juga turut dipelajari. Bidang ekonomi mikro akan menganalisis barang produksi, produsen, konsumen, dan distribusi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan input mengkaji tentang bagaimana produsen memperoleh bahan produksi dengan biaya seminimal mungkin. Namun dapat menghasilkan barang atau jasa yang memiliki nilai jual tinggi. Interaksiantara penjual dan pembeli di pasar termasuk dalam ilmu ekonomi mikro. SEBAB Ilmu ekonomi mikro membahas bagian terkecil dari keseluruhan kegiatan ekonomi, seperti interaksi antarpejual dan
Halo siti! Aku bantu jawab ya Jawabannya adalah A, ya. Artinya pernyataan dan alasan bernilai benar dan memiliki hubungan sebab akibat. Pembahasan; microeconomics ekonomi mikro merupakan studi ekonomi yang menganalisis bagaimana perilaku setiap unit ekonomi individu, rumah tangga, dan unit usaha dalam mengambil keputusan dan saling berinteraksi, serta menganalsis dampak dari interaksi dan keputusan yang diambil setiap pelaku ekonomi tersebut. Sehingga pernyataan dan alasan bernilai benar dan menunjukkan hubungan sebab akibat. Semoga membantu, ya!
Aktivitastawar menawar diantara penjual dan pembeli hingga terbentuk kesepakatan harga termasuk dalam interaksi pasar barang. Ekonomi mikro disini penting untuk mendalami interaksi yang terjadi di pasar dimana secara lebih jauh akan mempengaruhi kebijakan pengambilan keputusan terkait harga produk dalam perusahaan. 2.Perilaku Penjual dan Pembeli Teori Ekonomi Makro Teori ekonomi makro merujuk pada analisis tentang kegiatan ekonomi dalam suatu perekonomian dari sudut pandang yang berbeda dari teori ekonomi mikro. Dimana analisis ekonomi makro cendrung lebih pada analisis secara agregat menyeluruh terhadap keseluruhan kegiatan perekonomian. Dalam hal ini sifat analisis ekonomi makro lebih umum dan tidak menaruh perhatian pada kegiatan ekonomi yang dilakukan dalam unit-unit kecil perekonomian. Sebagai contoh, pada teori ekonomi makro dalam melakukan analisis kegiatan pembeli yang dianalisis bukanlah perilaku seorang pembeli saja melainkan keseluruhan pembeli yang ada dalam perekonomian yang bersangkutan. Begitu juga dalam melakukan analisis tingkah laku produsen, yang dianalisis bukanlah kegiatan seorang produsen saja melainkan kegiatan keseluruhan produsen dalam sebuah perekonomian yang bersangkutan. Oleh karena itu, teori ekonomi makro merupakan teori yang menanalisis dan mempelajari kegiatan ekonomi secara agregat keseluruhan. Contohnya, mencakup masalah-masalah berikut ini 1. Penentuan Kegiatan Perekonomian Penentuan kegiatan perekonomian berhubungan dengan sampai dimana suatu perekonomian dapat menghasilkan barang dan jasa. Menurut pandangan ahli ekonomi yaitu Keynes, analisis ekonomi makro menunjukkan bahwa tingkat kegiatan dalam suatu perekonomian ditentukan oleh berapa besar pengeluaran agregat keseluruhan dalam perekonomian. Analisis ekonomi makro merincikan pengeluaran agregat keseluruhan pada 4 komponen, antara lain sebagai berikut a Pengeluaran rumah tangga konsumsi b Pengeluaran pemerintah c Pengeluaran perusahaan investasi d Ekspor dan impor 2. Peranan Kebijakan Pemerintah Peran kebijakan pemerintah sangat penting dalam mengatasi masalah inflasi dan pengangguran. Pemerintah dapat menempuh langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut, yang secara umum langkah tersebut dibedakan menjadi dua, antara lain kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal adalah upaya yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk mengubah struktur dan jumlah pajak serta pengeluarannya yang bertujuan untuk mempengaruhi tingkat kegiatan dalam perekonomian. Sementara kebijakan moneter adalah langkah yang dilakukan oleh pemerintah untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar dalam perekonomian atau bisa juga menaikan atau menurunkan suku bunga yang bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah perekonomian yang dihadapi. 3. Masalah Pengangguran dan Inflasi Setiap masyarakat sangat berharap agar pengeluaran agregat dapat mencapai tingkat yang dibutuhkan untuk mewujudkan kesempatan kerja penuh tanpa adanya inflasi, walaupun mungkin tujuan tersebut cukup susah untuk dicapai. Secara umum pengeluaran agregat keseluruhan sebenarnya lebih rendah dibadingkan dengan yang dibutuhkan untuk mewujudkan kesempatan kerja penuh. Keadaan seperti itu akan menimbulkan pengangguran. Dalam waktu tertentu ada masanya permintaan agregat akan melebihi kemampuan perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa. Sehingga berakibat pada kenaikan harga atau juga artikel terkait berikutPerbedaan Ekonomi Mikro dan Makro Teori Ekonomi Mikro Kata mikro berarti kecil atau sempit. Jadi ekonomi mikro dapat diartikan sebagai ilmu ekonomi kecil atau sempit. Apabila ditinjau dari pola serta ruang lingkup analisisnya, teori ekonomi mikro bisa diartikan sebagai satu bidang ilmu ekonomi yang mambahas atau mempelajari bagian-bagian kecil individual dari keseluruhan kegiatan sebuah perekonomian. Masalah pokok yang dianalisis dalam teori ekonomi mikro ialah bersubungan dengan bagaimana cara memakai faktor-faktor produksi yang ada secara efektif dan efisien agar dapat mencapai kemakmuran yang masyarakat maksimum. Analisis tersebut didasari atas pemikiran a Kebutuhan serta keinginan masyarakat tidak terbatas sementara b Kemampuan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan serta keinginan masyarakat tersebut sangat terbatas. Teori ekonomi selalu bermula pada persepsi bahwa faktor-faktor produksi yang ada selalu sepenuhnya digunakan. Keadaan tersebut memicu masyarakat untuk menemukan cara yang paling efektif dan efisien dalam menggunakan faktor-faktor produksi tersebut. Ada beberapa aspek yang dipelajari dalam teori ekonomi mikro, yaitu 1. Interaksi di Pasar Barang Dalam aspek ini kegiatan di dalam suatu pasar barang, misalnya pasar cengkeh atau kopi. Sebuah perekonomian merupakan gabungan dari beberapa jenis pasar, termasuk di dalamnya pasar barang. Teori ekonomi mikro tidak menjelaskan operasi secara keseluruhan pasar tersebut secara bersamaan. Melainkan dalam mendeskrifsikan bagaimana suatu pasar beroperasi dan berfungsi, teori ekonomi mikro menjelaskan mengenai bagaimana suatu interaksi antara penjual dan pembeli di pasar barang. 2. Tingkah Laku Penjual dan Pembeli Dalam analisis tingkah laku penjual dan pembeli, teori ekonomi mikro diawali pada dua pemisalan, yakni a Para penjual dan pembeli melaksanakan kegiatan ekonomi secara rasional. b Para pembeli akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasan yang mungkin dapat diperolehnya, sementara para penjual berusaha untuk memaksimalkan keuntungan yang mungkin juga dapat diperolehnya. 3. Interaksi di Pasar Faktor Produksi Pada interaksi dipasar faktor produksi, yang dianalisis adalah interaksi antara penjual dan pembeli didalam pasar faktor produksi. Individu-individu merupakan sebagai pemilik faktor-faktor produksi, sementara penjual sangat memerlukan faktor-faktor produksi tersebut untuk dapat melakukan kegiatan produksi barang dan jasa. Interaksi antara penjual dan pembeli faktor produksi didalam pasar faktor produksi akan menentukan harga faktor produksi serta jumlah faktor produksi yang akan dipakai. Oleh karena itu yang di maksud dengan teori ekonomi mikro ialah teori yang mempelajari tentang perilaku ekonomi seseorang dalam pengambilan keputusan perorangan atau individu. Mikroekonomimengkaji perilaku penjual dan pembeli, termasuk interaksi keduanya dalam pasar faktor produksi. Singkatnya, ruang lingkup ekonomi meliputi beberapa hal berikut: Permintaan, penawaran, dan keseimbangan harga pasar Elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran Teori perilaku konsumen TujuanEkonomi Mikro Ekonomi Mikro memiliki beberapa tujuan dalam pencapaiannya yaitu, antara lain: Untuk melakukan sebuah analisis terhadap mekanisme pasar yang membentuk harga yang relatif kepada sebuah produk barang dan jasa, serta alokasi dari sumber yang terbatas di antara banyaknya penggunaan alternatif. Denganpikiran kita mampu menganalisis, menilai benar-salah, baik-buruk, dan menentukan pilihan. Metode-metode, teknik berpikir dalam ilmu ekonomi akan meningkatkan kemampuan berpikir dan mengambil keputusan. 2. Membantu memahami masyarakat. Sebagai mahluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain. KomponenKomponen Ekonomi Mikro. 1. Interaksi Di Pasar Barang. Kegiatan tawar menawar barang dilakukan antara penjual dan pembeli atau produsen dan konsumen dipasar. kegiatan ini dilakukan untuk membentuk harga sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. pembentukan harga terjadi melalui proses interaksi permintaan dan penawaran antara penjual dan pembeli.kesepakatan harga akan akan WpTl51.
  • k36y99dm4a.pages.dev/816
  • k36y99dm4a.pages.dev/896
  • k36y99dm4a.pages.dev/373
  • k36y99dm4a.pages.dev/939
  • k36y99dm4a.pages.dev/290
  • k36y99dm4a.pages.dev/840
  • k36y99dm4a.pages.dev/7
  • k36y99dm4a.pages.dev/468
  • k36y99dm4a.pages.dev/824
  • k36y99dm4a.pages.dev/114
  • k36y99dm4a.pages.dev/905
  • k36y99dm4a.pages.dev/299
  • k36y99dm4a.pages.dev/650
  • k36y99dm4a.pages.dev/815
  • k36y99dm4a.pages.dev/82
  • dalam ilmu ekonomi mikro interaksi penjual dan pembeli bertujuan