Dongeng adalah salah satu materi sekolah paling menarik untuk dibahas. Ada berbagai jenis dongeng, mulai dari legenda sampai fabel. Tapi sebelum kamu mempelajari macam-macam dongeng, kita akan membahas dulu pengertian dongeng, ciri, dan unsurnya. Apa saja? Simak materi ini sampai habis ya! Pengertian DongengCiri-Ciri DongengUnsur-Unsur Dongeng1. Unsur Intrinsik2. Unsur EkstrinsikJenis-Jenis Dongeng dan Contohnya1. Legenda2. Mite/Mitos3. Sage4. Fabel5. Hikayat6. Parabel7. Dongeng Jenaka Pengertian Dongeng Menurut KBBI, pengertian dongeng adalah kisah, cerita, atau perkataan yang tidak benar-benar terjadi, karena terlalu aneh atau ajaib. Sementara itu menurut Liberatus Tengsoe, pengertian dongeng adalah cerita khayal yang sulit dipercaya benar-benar terjadi atau tidak, karena cenderung tidak masuk akal. Sebagian besar ahli di Indonesia sepakat kalau dongeng termasuk cerita sastra lisan, karena penyampaiannya dari mulut ke mulut dan terus diwariskan sampai generasi sekarang. sumber Deviantart Sementara itu dari segi kebenaran kisah, dongeng termasuk cerita fiksi, yaitu cerita yang tidak punya landasan fakta sehingga dianggap hasil karangan orang lain. Artikel Terkait Dongeng adalah karya fiksi yang punya karakteristik khas. Beberapa ciri-ciri dongeng di antaranya Alurnya ringan, sederhana, dan tidak terlalu di dalamnya tidak diceritakan dengan rinci latar pesan secara bisa dilacak siapa kejadian zaman dulu, misalnya tokoh sakti, peristiwa ajaib, asal mula suatu tempat, dll. Unsur-Unsur Dongeng Selain memahami ciri-ciri dongeng, sobat Stulit juga perlu paham apa saja unsur-unsur dongeng. Selengkapnya tentang unsur-unsur dongeng dan penjelasannya adalah sebagai berikut 1. Unsur Intrinsik Unsur intrinsik adalah unsur-unsur dongeng utama yang membangun cerita secara utuh. Tanpa unsur-unsur ini, dongeng tidak akan bisa menjadi cerita dengan pembawaan sempurna. Unsur-unsur dongeng dari segi intrinsik antara lain a. Tema Tema dalam dongeng adalah ide besar atau gagasan pokok dari cerita. Berbeda dengan judul, tema adalah ringkasan besar dari sebuah dongeng, yang menggambarkan kisah secara keseluruhan. Contoh Tema dongeng Malin Kundang, Timun Mas, dan Batu Menangis adalah kasih sayang orang tua pada dongeng Roro Jonggrang dan Ken Dedes adalah dongeng Ajisaka dan Cindelaras adalah kepahlawanan dan keberanian. b. Tokoh/penokohan Unsur dongeng yang kedua adalah tokoh atau penokohan, yaitu lakon, orang, binatang, atau makhluk lain yang terlibat dalam cerita. Ada tiga jenis tokoh dongeng, yaitu Tokoh protagonis, adalah tokoh utama yang mewakili nilai-nilai yang diyakini pembaca. Dalam dongeng, tokoh protagonis biasanya punya watak baik dan antagonis, adalah tokoh yang berlawanan dengan protagonis dan menjadi sumber masalah/konflik. Wataknya berkebalikan dengan tokoh tritagonis, adalah tokoh sampingan yang melengkapi dongeng, sifatnya netral bisa baik atau buruk. c. Latar/setting Latar atau setting dalam dongeng adalah keterangan tempat, waktu, dan suasana dari sebuah peristiwa. Contoh Roro Jonggrang dan Bandung Bondhowoso, Tokoh dalam Legenda Prambanan sumber AminoApps Dongeng “Roro Jonggrang” Peristiwa Roro Jonggrang menumbuk padi agar ayam berkokok dan para jin berhenti membangun tempat di istana Roro Jonggrang, dekat tempat pembangunan waktu malam hari menjelang fajar, di Jawa suasana tegang dan panik. d. Alur Alur adalah urutan-urutan peristiwa yang membentuk cerita secara utuh. Ada tiga jenis alur dongeng, yaitu Alur maju, adalah alur dengan urutan peristiwa berurutan dari awal mula masalah sampai kesimpulan. Alur maju juga menceritakan peristiwa dengan urutan waktu dari awal sampai mundur, adalah alur dengan urutan peristiwa dari kesimpulan sampai masalah awal. Urutan waktu dalam alur mundur dimulai dari peristiwa yang paling terakhir terjadi sampai awal mula campuran, adalah alur dengan urutan peristiwa bercampur, dari masa depan kembali ke masa lalu, dan sebaliknya. e. Sudut pandang Sudut pandang dalam dongeng adalah cara penceritaan yang diambil oleh si pengarang/pencerita ulang. Secara sederhananya, ada tiga jenis sudut pandang, yaitu Sudut pandang orang pertama, adalah gaya cerita seolah mengalami peristiwa itu sendiri, kata ganti yang digunakan adalah “aku”, “kami”, atau “kita”.Sudut pandang orang kedua, adalah gaya cerita seolah sedang berbicara pada seseorang yang jadi tokoh dalam kisah tersebut. Kata gantinya bisa “kamu” atau “kalian”.Sudut pandang orang ketiga, adalah gaya cerita seolah menjadi pengamat dari sebuah peristiwa. Kata gantinya “dia” atau langsung menyebut nama tokohnya pandang campuran, adalah gaya cerita yang mencampur dua sudut pandang atau lebih. f. Amanat Unsur-unsur dongeng secara intrinsik yang terakhir adalah amanat, yaitu pesan moral dari sebuah cerita. Setiap dongeng punya tujuan ingin menyampaikan pesan pada pembaca/pendengarnya. Contoh Pesan moral dongeng “Malin Kundang” adalah jangan durhaka pada orang tua yang telah susah payah membesarkan moral dongeng “Roro Jonggrang” adalah jangan memaksakan rasa cinta ke orang moral dongeng “Kancil dan Buaya” adalah jangan meremehkan orang yang kelihatannya lemah/bertubuh kecil, siapa tahu dia sebenarnya lebih moral dongeng “Keong Mas” adalah cinta sejati akan selalu bertemu walau berbeda jalannya. Dongeng Keong Mas sumber Hana Augustine on Behance 2. Unsur Ekstrinsik Sementara itu, yang dimaksud unsur-unsur dongeng secara ekstrinsik adalah hal-hal di luar cerita yang mempengaruhi unsur intrinsik dalam dongeng. Beberapa contoh unsur ekstrinsik dongeng adalah Latar belakang budaya warga setempat/penulisLetak geografis tempat asal ceritaSuku, ras, atau agamaKeyakinan turun temurun Contoh Unsur ekstrinsik dongeng “Roro Jonggrang” Dilatarbelakangi oleh kebudayaan di Jawa Tengah, sehingga nama tokoh dan bahasa penceritaan yang digunakan punya nuansa muncul saat manusia masih punya keyakinan kental terhadap kesaktian jin. Jenis-Jenis Dongeng dan Contohnya Setelah membahas pengertian, unsur, dan ciri-ciri dongeng, di bawah ini Stulit akan membahas jenis-jenis dongeng dan contohnya. Simak sampai habis ya, sobat! 1. Legenda Jenis dongeng yang pertama adalah legenda, yaitu dongeng yang dianggap benar-benar terjadi, karena ada benda/tempat/pengalaman nyata di masa sekarang yang bisa dikaitkan. Contoh legenda yang berkaitan dengan benda Malin Kundang menceritakan anak durhaka yang dikutuk menjadi batu berbentuk orang sujud di pantai Air Manis, Padang. Sangkuriang menceritakan anak yang ingin menikahi ibunya sendiri, lalu sang anak menendang perahu besar dan perahunya jadi gunung Tangkuban Perahu. Batu Malin Kundang di Pantai Air Manis, Padang sumber Detik Contoh legenda yang berkaitan dengan tempat Asal Mula Banyuwangi konon nama tempat ini berasal dari Putri Surati yang dibunuh suaminya karena difitnah. Saat mayatnya dibuang ke sungai, air di tempat itu jadi berbau harum, sehingga wilayah tempat sungai itu mengalir dinamakan “Banyuwangi” yang artinya “air harum”.Legenda Pantai Selatan Pantai selatan Jawa konon dikuasai oleh sesosok dewi yang sangat cantik, misterius, dan sangat sakti bernama Kanjeng Ratu Kidul. 2. Mite/Mitos Jenis dongeng yang kedua adalah mite atau mitos. Menurut KBBI, mitos adalah cerita orang-orang di masa lalu yang mengandung hal gaib dan ajaib, serta diyakini oleh masyarakat tempat mitos itu berkembang. Naga, Salah Satu Mitos dalam Kisah-Kisah Dongeng sumber Outschool Berbeda dengan legenda, biasanya mitos melekat dengan satu daerah atau budaya, dan hanya dipercaya oleh orang yang tinggal di sana saja. Selain itu, mitos biasanya tidak punya alur cerita panjang. Contoh cerita mitos di Indonesia Kuntilanak berasal dari wanita yang meninggal dibunuh saat Sunda tidak boleh menikah dengan orang Jawa karena pernikahannya akan penuh naga yang hidup di atas langit dan menjadi penjaga masuk ke dalam rumah tandanya akan kedatangan tamu. 3. Sage Dongeng Sage Perang Baratayudha sumber Wikipedia Sage adalah cerita dari orang-orang zaman dulu yang benar-benar ada, tapi sudah dicampur dengan hal-hal gaib dan ajaib, sehingga menimbulkan kesan bahwa orang tersebut benar-benar sakti. Contoh cerita sage Kisah dewa-dewi Mahabharata dan mitologi Jayabaya, Raja Kediri yang ramalan-ramalannya terbukti Ken Dedes sebagai wanita paling cantik di dunia, bahkan betisnya bisa Ajisaka dan Dewata Cengkar untuk melindungi rakyat Medang Siliwangi yang berhasil menundukkan siluman harimau putih dan berhasil mendapat kesaktian luar biasa dari pusaka pemberian siluman Candra Kirana yang dikutuk menjadi keong dan dicari-cari oleh kekasihnya, Raden Inu Kertapati. 4. Fabel Si Kancil, Dongeng Fabel Terpopuler di Indonesia sumber tertera Fabel adalah jenis dongeng yang tokohnya diperankan oleh binatang, tapi sifat dan perilakunya diserupakan dengan manusia. Tujuan fabel adalah untuk menyampaikan amanat dengan gaya bahasa ringan, karena fabel umumnya dipakai sebagai cerita pengantar tidur anak. Contoh cerita fabel paling populer Seri cerita Si KancilKelinci dan Kura-KuraBebek Buruk RupaKisah Belalang dan Semut yang Rajin Bekerja 5. Hikayat Kisah Aladdin Juga Masuk dalam Hikayat 1001 Malam sumber IMDB Macam dongeng yang kelima adalah hikayat, yaitu kumpulan prosa berbahasa Melayu yang menceritakan perjalanan hidup seseorang. Ada beberapa ciri dari sebuah hikayat, yaitu Mengandung cerita yang mustahil/tidak utamanya punya keunggulan yang tidak dipunyai orang atau berlatar belakang di kehidupan istana/dekat dengan alur berbingkai ada cerita utama dan cerita sisipan.Menggunakan bahasa sastra tingkat tinggi. Beberapa contoh hikayat yang populer di Indonesia Hikayat 1001 MalamHikayat Nabi SulaimanHikayat Hang TuahHikayat Rama dan SintaHikayat Siti Nurbaya 6. Parabel Bawang Merah dan Bawang Putih sumber Lhimpape on Deviantart Parabel adalah jenis dongeng yang sengaja dibuat untuk menyampaikan pesan moral dari budaya atau agama tertentu, sehingga bersifat mendidik. Ciri-ciri utama dari dongeng parabel adalah Bisa berasal dari legenda, mite, sage, atau macam-macam dongeng lain yang telah disebutkan terikat pada budaya kesimpulan berbentuk nasehat. Contoh dongeng parabel Klenting Kuning dan Ande-Ande Lumut, yang mengandung pesan moral bahwa cinta sejati tidak akan memandang Kundang, yang mengandung pesan moral bahwa seorang anak tidak boleh durhaka pada yang mengandung pesan moral kalau sesama saudara harus saling Merah dan Bawang Putih, yang mengandung pesan moral bahwa anak baik hati pada akhirnya akan mendapat kebahagiaan. 7. Dongeng Jenaka sumber Wiki Commons Jenis dongeng dan penjelasannya yang terakhir adalah dongeng jenaka, yaitu dongeng yang tujuannya untuk menghibur, karena karakter-karakter dan peristiwa di dalamnya disampaikan dengan cara lucu serta mengundang tawa. Contoh dongeng jenaka Kisah Abu Nawas dan Air HujanSi KabayanLomba Antar KatakKisah Pak Banjir Itulah bahasan tentang pengertian dongeng, ciri, unsur, sekaligus jenis jenis dongeng dan contohnya. Dongeng termasuk karya sastra yang mendidik sekaligus menghibur, sehingga akan sangat seru untuk dibaca! Apa dongeng kesukaanmu, sobat Stulit? Share di kolom komen yuk!
Novelsering dianggap bersinonim dengan fiksi karena definisi fiksi juga berlaku untuk novel. Novel merupakan sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak terlalu panjang namun juga tidak terlalu pendek. Novel dan cerpen sebagai karya fiksi mempunyai persamaan karena dibanguun oleh unsure- unsur pembangun.Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Dongeng? Mungkin anda pernah mendengar kata Dongeng? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, ciri, fungsi, struktur, unsur, jenis, contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Dongeng Dongeng merupakan bentuk karya sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan fiksi yang dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar- benar- benar nyata. Biasanya dongeng disampaikan secara turun-temurun dari nenek moyang. Berikut adalah pengertian dongeng menurut para ahli antara lain sebagai berikut 1. Agus Triyanto Menurut Agus Triyanto, arti dongeng adalah suatu cerita fantasi sederhana yang tidak benar-benar terjadi yang berfungsi untuk menyampaikan suatu ajaran moral mendidik dan juga menghibur. Jadi, dongeng adalah salah satu bentuk karya sastra yang ceritanya tidak benar-benar terjadi/fiktif. 2. Liberatus Tengsoe Menurut Liberatus Tengsoe, dongeng adalah cerita khayal yang kebenarannya sulit dipercaya karena disajikan hal-hal ajaib, aneh dan tidak masuk akal. 3. Charles Perrault Menurut Charles Perrault, pengertian dongeng adalah suatu cerita pendek mengenai petualangan khayalan dengan situasi dan tokoh-tokoh yang gaib dan luar biasa 4. Poerwadarminta Menurut Poerwadarminta, pengertian dongeng adalah cerita tentang kejadian zaman dahulu yang aneh-aneh atau cerita yang tidak terjadi. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan walaupun banyak juga melukiskan tentang kebenaran, berisikan pelajaran moral, bahkan sindiran. Pengisahan dongeng mengandung harapan-harapan, keinginan-keinginan, dan nasihat baik yang tersirat maupun tersurat. 5. James Danandjaja Menurut James Danandjaja, pengertian dongeng adalah suatu cerita rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh sih empunya cerita. Dongeng juga tidak terikat oleh suatu tempat ataupun waktu, karena dongeng diceritakan untuk menghibur. Menurut Kamisa pengertian dongeng adalah suatu cerita yang dituturkan atau dituliskan yang sifatnya hiburan dan biasanya tidak benar-benar terjadi dalam suatu kehidupan . Dongeng adalah suatu bentuk karya sastra yang ceritanya tidak benar-benar tejadi/ fiktif yang bersifat menghibur dan terdapat ajaran moral yang terkandung dalam cerita dongeng tersebut. Menurut KBBI Arti dongeng adalah cerita yg tidak benar-benar terjadi terutama tentang kejadian zaman dulu yg aneh, perkataan berita dsb yg bukan-bukan atau tidak benar uraian yg panjang itu dianggapnya hanya cerita belaka 8. Menurut Danandjaja 2007 86 Menurut Danadjaja dongeng adalah sebuah cerita yang ditokohi binatang peliharaan dan binatang liar, seperti binatang menyusui, burung, binatang melata reptilia, ikan, dan serangga. Binatang-binatang itu dalam cerita jenis ini dapat berbicara dan berakal budi seperti manusia”. Ciri-Ciri Dongeng Berikut adalah ciri-ciri dongeng antara lain yakni Pada umumnya cerita dalam dongeng memiliki alur yang sangat sederhana. Biasanya cerita dongeng singkat dan bergerak cepat. Biasanya karakter tokoh dalam cerita dongeng tidak disampaikan secara rinci. Dongeng biasanya disampaikan secara lisan sebagai hiburan atau cerita pengantar tidur. Pada umumnya dongeng mengandung pesan moral kepada pendengar/ pembacanya. Mengandung nilai moral dan pendidikan. Alur ceritanya yang singkat dan cepat. Tokoh yang ada didalam cerita tidak diceritakan secara detail. Peristiwa yang ada didalam cerita kebanyakan fiktif atau khayalan. Ditulis dengan gaya pencitraan dengan secara lisan. Lebih menekankan pada bagian isi atau persitiwa. Fungsi Dongeng Berikut adalah beberapa fungsi dongeng antara lain yaitu Sebagai sarana hiburan Sebagai sarana ntuk mewariskan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat pada waktu itu. Sebagai sarana dalam mengajarkan nilai moral yang baik. Sebagai sarana dalam menambah wawasan dan daya imajinasi anak. Sebagai sarana dalam mengembangkan kreativitas anak. Sebagai sarana menghilangkan stress Hiburan. Sebagai sarana mendekatkan anak dengan orangtuanya. Struktur Dongeng Berikut adalah struktur dongeng antara lain sebagai berikut Pendahuluan; yaitu bagian pengantar dalam cerita dongeng. Bagian ini biasanya dibuat untuk menjelaskan secara ringkas isi cerita dongeng. Isi Peristiwa; yaitu bagian utama dan terpenting dari suatu dongeng yang isinya mengenai urutan kejadian dari suatu peristiwa. Penutup; yaitu bagian akhir dari cerita yang dibuat untuk mengakhiri cerita dongeng yang biasanya berisi pesan moral dan kata penutup. Unsur Intrinsik Dalam Dongeng Adapun unsur-unsur intrinsik dongeng antara lain sebagai berikut Tema; merupakan suatu gagasan atau ide utama yang mendasari suatu dongeng. Terdapat dua jenis tema yang ada dalam sebuah cerita, yaitu tema tersurat dan tema tersirat. Latar; merupakan keterangan mengenai ruang, waktu, dan suasana pada saat terjadinya peristiwa dalam sebuah karya sastra. Alur; merupakan serangkaian urutan peristiwa dalam sebuah dongen yang saling berhubungan berdasarkan hubungan sebab-akibat. Pemahaman alur akan memudahkan kita memahami peristiwa dalam sebuah cerita. Tokoh; merupakan para pelaku di dalam dongeng yang mengalami berbagai peristiwa pada cerita. Penokohan; merupakan cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dan watak-wataknya dalam cerita dongeng, baik itu karakter, sifat, dan kondisi fisik para tokoh. Sudut Pandang; merupakan cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita dongeng atau dari sudut mana pengarang memandang ceritanya. majas; merupakan suatu gaya bahasa yang digunakan dalam dongeng dengan tujuan untuk memberikan efek-efek tertentu sehingga membuat cerita dongeng menjadi lebih hidup. Amanat; merupakan sebuah pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis cerita dongeng kepada pembaca. Jenis-Jenis Dongeng Berikut adalah beberapa jenis- jenis dongeng diantaranya sebagai berikut 1. Mite Mitos mite atau mitos merupakan jenis dongeng yang menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan mahluk halus, seperti jin, setan, atau dewa-dewi. Meskipun terdengar sangat tidak masuk akal oleh masyarakat modern, nyatanya masih ada beberapa kalangan yang percaya terhadap mitos tersebut. Beberapa contoh mitos Nyi Roro Kidul, Joko Tarub, Laweyan, dan lain-lain. 2. Sage Sage merupakan jenis dongeng yang ceritanya mengisahkan sejarah tokoh tertentu yang memiliki keberanian, kepahlawanan, kesaktian, kebaikan, kesaktian atau keajaiban dari seseorang atau kaum tertentu. Biasanya sage dipercaya dengan kuat benar terjadi oleh beberapa kalangan atau anggota masyarakat. Contoh sage Calon Arang, Ciung Wanara, Sangkuriang, Airlangga, dan lainnnya. 3. Fabel Fabel merupakan jenis dongeng yang menceritakan mengenai kehidupan hewan dimana hewan-hewan tersebut dapat berperilaku seperti manusia. Contoh fabel; Kancil dan Buaya, Semut dan Belalang, dan lain-lain. 4. Legenda Legenda merupakan jenis dongeng yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral. Contoh legenda Lutung Kasarung, Danau Toba, Batu Menangis, dan lain-lain. 5. Parabel Parabel merupakan jenis dongeng yang ceritanya mengandung nilai-nilai pendidikan, baik pendidikan moral, agama, atau pendidikan lainnya yang disampaikan secara tersirat. Contoh parabel Malinkundang. 6. Cerita Jenaka Cerita Jenaka merupakan jenis dongeng dengan cerita yang bersifat menghibur memiliki unsur komedi. 7. Cerita Pelipur Lara Cerita pelipur lara merupakan jenis dongeng yang bersifat menghibur memiliki unsur komedi. Perbedaaanya dengan cerita jenaka adalah biasanya Cerita Pelipur Lara ini dibawan oleh dalang dengan menggunakan media wayang. Sebagian besar cerita pelipur lara menceritakan dengan petualangan dan perjuangan seorang tokoh yang akan berakhir bahagia. 8. Cerita Perumpamaan Parabel Cerita perumpamaan atau parabel merupakan jenis dongeng yang tujuan utamanya adalah untuk mendidik sehingga mengandung banyak nilai moral dan pendidikan. Ciri khasnya adalah penyampaian nilai-nilai tersebut dengan menggunakan perbandingan atau perumpamaan. 9. Dongeng Biasa Dongeng biasa merupakan jenis dongeng yang kisahnya ditokohi oleh manusia, isinya merupakan suka, duka dan impian seseorang. Contohnya dongeng bawang, merah dan bawang putih. Contoh Dongeng Berikut adalah beberapa contoh dongeng antara lain yaitu Si Kura-Kura yang Sombong Ada seekor kura-kura yang sombong dan merasa dirinya lebih pantas terbang dibandingkan berenang di perairan. Ia jengkel karena memiliki tempurung keras yang membuat tubuhnya terasa berat. Ia pun kesal melihat kawan-kawannya sudah berpuas diri dengan berenang. Saat melihat burung yang bebas terbang di langit, kejengkelannya kian bertambah. Suatu hari, kura-kura ini memaksa seekor angsa untuk membantunya terbang. Si angsa setuju. Ia mengusulkan agar si kura-kura berpegangan pada sebatang kayu yang akan diangkatnya. Karena tangan kura-kura agak lemah, ia menggunakan mulutnya yang lebih kuat. Ia pun akhirnya bisa terbang dan merasa bangga. Melihat teman-temannya yang tengah berenang, ia ingin menyombongkan diri. Ia lupa bahwa mulutnya harus terus dipakai untuk menggigit kayu. Ia pun terjatuh dengan keras. Beruntung, ia selamat berkat tempurung yang pernah dibencinya. Kesombongan akan mendatangkan petaka. Itulah pesan moral yang ingin disampaikan dalam cerita dongeng anak sebelum tidur dari Filipina ini. Anda bisa menceritakannya pada anak agar ia tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati. Memiliki cita-cita memang baik. Tapi jangan sampai saat cita-cita itu tercapai, kita merendahkan orang lain yang tidak seberuntung kita. Cinderella Di sebuah kerajaan, tinggalah seorang anak perempuan yang cantik dan baik hati. Ia tinggal bersama ibu dan kedua kakak tirinya, karena orangtuanya sudah meninggal dunia. Di rumah tersebut ia selalu disuruh mengerjakan seluruh perkerjaan rumah. Ia selalu dibentak dan hanya diberi makan satu kali sehari oleh ibu tirinya. Kakak-kakaknya yang jahat memanggilnya “Cinderella”. Cinderella artinya gadis yang kotor dan penuh dengan debu. “Nama yang cocok buatmu!” kata mereka. Setelah beberapa lama, pada suatu hari datang pengawal kerajaan yang menyebarkan surat undangan pesta dari Istana. “Asyik… kita akan pergi dan berdandan secantik-cantiknya. Kalau aku jadi putri raja, ibu pasti akan gembira”, kata mereka. Hari yang dinanti tiba, kedua kakak tiri Cinderella mulai berdandan dengan gembira. Cinderella sangat sedih sebab ia tidak diperbolehkan ikut oleh kedua kakaknya ke pesta di Istana. “Baju pun kau tak punya, apa mau pergi ke pesta dengan baju sepert itu?”, kata kakak Cinderella. Setelah semua berangkat ke pesta, Cinderella kembali ke kamarnya. Ia menangis sekeras-kerasnya karena hatinya sangat kesal. “Aku tidak bisa pergi ke istana dengan baju kotor seperti ini, tapi aku ingin pergi” Tidak berapa lama terdengar sebuah suara. “Cinderella, berhentilah menangis.” Ketika Cinderella berbalik, ia melihat seorang peri. Peri tersenyum dengan ramah. “Cinderella bawalah empat ekor tikus dan dua ekor kadal.” Setelah semuanya dikumpulkan Cinderella, peri membawa tikus dan kadal tersebut ke kebun labu di halaman belakang. “Sim salabim!” sambil menebar sihirnya, terjadilah suatu keajaiban. Tikus-tikus berubah menjadi empat ekor kuda, serta kadal-kadal berubah menjadi dua orang sais. Yang terakhir, Cinderella berubah menjadi Putri yang cantik, dengan memakai gaun yang sangat indah. Karena gembiranya, Cinderella mulai menari berputar-putar dengan sepatu kacanya seperti kupu-kupu. Peri berkata,”Cinderella, pengaruh sihir ini akan lenyap setelah lonceng pukul dua belas malam berhenti. Karena itu, pulanglah sebelum lewat tengah malam. “Ya Nek. Terimakasih,” jawab Cinderella. Kereta kuda emas segera berangkat membawa Cinderella menuju istana. Setelah tiba di istana, ia langsung masuk ke aula istana. Begitu masuk, pandangan semua yang hadir tertuju pada Cinderella. Mereka sangat kagum dengan kecantikan Cinderella. “Cantiknya putrid itu! Putri dari negara mana ya ?” Tanya mereka. Akhirnya sang Pangeran datang menghampiri Cinderella. “Putri yang cantik, maukah Anda menari dengan saya ?” katanya. “Ya…,” kata Cinderella sambil mengulurkan tangannya sambil tersenyum. Mereka menari berdua dalam irama yang pelan. Ibu dan kedua kakak Cinderella yang berada di situ tidak menyangka kalau putri yang cantik itu adalah Cinderella. Pangeran terus berdansa dengan Cinderella. “Orang seperti andalah yang saya idamkan selama ini,” kata sang Pangeran. Karena bahagianya, Cinderella lupa akan waktu. Jam mulai berdentang 12 kali. “Maaf Pangeran saya harus segera pulang..,”. Cinderela menarik tangannya dari genggaman pangeran dan segera berlari ke luar Istana. Di tengah jalan, sepatunya terlepas sebelah, tapi Cinderella tidak memperdulikannya, ia terus berlari. Pangeran mengejar Cinderella, tetapi ia kehilangan jejak Cinderella. Di tengah anak tangga, ada sebuah sepatu kaca kepunyaan Cinderella. Pangeran mengambil sepatu itu. “Aku akan mencarimu,” katanya bertekad dalam hati. Meskipun Cinderella kembali menjadi gadis yang penuh debu, ia amat bahagia karena bisa pergi ke pesta. Esok harinya, para pengawal yang dikirim Pangeran datang ke rumah-rumah yang ada anak gadisnya di seluruh pelosok negeri untuk mencocokkan sepatu kaca dengan kaki mereka, tetapi tidak ada yang cocok. Sampai akhirnya para pengawal tiba di rumah Cinderella. “Kami mencari gadis yang kakinya cocok dengan sepatu kaca ini,” kata para pengawal. Kedua kakak Cinderella mencoba sepatu tersebut, tapi kaki mereka terlalu besar. Mereka tetap memaksa kakinya dimasukkan ke sepatu kaca sampai lecet. Pada saat itu, pengawal melihat Cinderella. “Hai kamu, cobalah sepatu ini,” katanya. Ibu tiri Cinderella menjadi marah,” tidak akan cocok dengan anak ini!”. Kemudian Cinderella menjulurkan kakinya. Ternyata sepatu tersebut sangat cocok. “Ah! Andalah Putri itu,” seru pengawal gembira. “Cinderella, selamat..,” Cinderella menoleh ke belakang, peri sudah berdiri di belakangnya. “Mulai sekarang hiduplah berbahagia dengan Pangeran. Sim salabim!.,” katanya. Begitu peri membaca mantranya, Cinderella berubah menjadi seorang Putri yang memakai gaun pengantin. “Pengaruh sihir ini tidak akan hilang walau jam berdentang dua belas kali”, kata sang peri. Cinderella diantar oleh tikus-tikus dan burung yang selama ini menjadi temannya. Sesampainya di Istana, Pangeran menyambutnya sambil tersenyum bahagia. Akhirnya Cinderella menikah dengan Pangeran dan hidup berbahagia. Demikian Penjelasan Materi Tentang Dongeng adalah Pengertian, Ciri, Fungsi, Struktur, Unsur, Jenis, Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-SiswiDibawah ini kami mencoba tuliskan sebuah dongeng tersebut dengan bahasa jawa ngoko Selamat menyimak. Membaca cerita singkat lucu tentu akan membuat seseorang tertawa. Cerita Fabel Bahasa Jawa Kancil Lan Monyet. Fabel bahasa jawa kancil lan siput. Struktur tersebut digunakan untuk membuat ceritanya menjadi lebih menarik. Guna meningkatkan bonding dengan anak, salah satu cara yang bisa Parents lakukan yaitu membacakan dongeng untuknya. Nah, supaya si kecil tidak bosan mendengarkan dongengnya, berikut kami berikan tips atau cara mendongeng yang asyik. Selain dapat meningkatkan bonding antara orangtua dan anak, tentu saja masih banyak manfaat lainnya dari mendongeng. Namun sayangnya, ternyata masih ada orangtua yang enggan mendongeng untuk anak. Beberapa dari mereka beralasan sibuk dengan aktivitas lain, hingga merasa tidak berbakat. Padahal sebenarnya mendongeng bukan soal bakat, tetapi soal kemauan. Sebab, semua orangtua bisa dan memiliki potensi untuk menjadi pendongeng bagi anak-anak mereka. Artikel terkait Kisah Puasa Pertama Salman, Sebuah Dongeng untuk Ajarkan Makna Puasa kepada Anak 11 Cara Mendongeng yang Bisa Menarik Perhatian si Kecil Parents hanya perlu mengetahui tips dan cara mendongeng yang baik serta menyenangkan, sehingga bisa membuat si kecil ketagihan untuk didongengkan oleh orangtuanya. Berikut ini adalah beberapa cara mendongeng menyenangkan yang bisa Parents lakukan. 1. Percaya Diri Kalau Parents Bisa Mendongeng Pikiran seperti “aku enggak bisa” atau “aku enggak bakat” sering kali dialami orangtua ketika diminta mendongeng. Padahal mindset tersebut yang membuat Anda tidak pernah mau mencoba. Untuk mulai mendongeng, Parents hanya perlu yakin dan berusaha semampu mungkin untuk melakukannya. Lakukan dengan santai, ya. Ketika Parents kehabisan ide cerita untuk didongengkan, perbanyaklah membaca dan mencari referensi dongeng. 2. Siapkan Cerita yang Ingin Disampaikan Ide cerita dongeng pengantar tidur untuk si kecil bisa datang dari mana saja. Jika memang Parents tak ada cerita untuk dijadikan dongeng, membacakan buku dongeng pun tidak apa-apa, lo. Pilihlah buku cerita bergambar dan juga berwarna. Parents juga bisa mengajak si kecil untuk memilih buku cerita yang disukainya dan ingin dibacakan, karena semakin si kecil tertarik maka saat mendongeng ceritanya pun akan mengalir natural. Tema dongeng untuk anak pun bisa diambil dari keseharian si kecil. Misal saja, cerita tentang anak berangkat sekolah, apa yang harus dilakukan, atau cerita berbagi dengan teman maupun saudara di rumah. Tak perlu memilih cerita yang terlalu berat. 3. Lebih Interaktif dengan Anak Membacakan cerita ataupun mendongeng akan lebih seru jika dilakukan dengan interaktif. Libatkan si kecil ketika Parents mendongeng. Anda bisa mencoba trik menyambung dongeng. Parents yang memulai cerita, lalu di pertengahan mendongeng mintalah si kecil untuk melanjutkannya. Biarkan ia melanjutkan dengan daya imajinasi dan kreativitasnya. 4. Tidak Perlu Menghafal Dongengnya Bereksplorasi dengan ide cerita yang Parents punya tanpa harus menghafalnya. Sebab jika harus text book atau dihafal, malah terkesan kaku dan monoton. Sesuaikan juga ide cerita yang dipilih dengan usia si kecil. Dengan begitu Parents akan mudah mengembangan ide dan nilai moral tersampaikan dengan baik. 5. Perhatikan Ekspresi Wajah Tips selanjutnya adalah memperhatikan ekspresi wajah, karena itu menjadi hal penting dalam menciptakan dongeng yang menyenangkan. Parents perlu memainkan mimik atau ekspresi wajah ketika bercerita. Misal sedih, marah, senang, malu dan lainnya. Melihat orangtuanya sangat berekspresi akan membuat si kecil berantusias mendengarkan Anda mendongeng. Artikel terkait Dongeng Abu Hanifah dan Orang Pemalas, Mengajarkan Anak Agar Jangan Putus Asa 6. Sesuaikan Suara untuk Setiap Karakter di Dongeng Bedakan suara pada setiap tokoh dan karakter agar lebih mudah dikenal dan si kecil mengenal karakternya lebih kuat. Untuk dialog dua tokoh pun bisa diolah suaranya, seakan-akan memang ada dua orang yang berbicara. Bahkan ketika Parents menceritakan dongeng fabel, setiap suara hewannya ditirukan dengan suara yang berbeda. 7. Manfaatkan Boneka atau Alat Bantu Lainnya Agar tokoh atau karakter dalam cerita lebih hidup, Parents bisa menggunakan alat bantu seperti boneka tangan atau jari. Si kecil pasti akan lebih terhibur dan antusias menyaksikan tokoh maupun karakter dalam cerita tersebut lebih hidup. Artike terkait Bentuk perilaku anak dengan mendongeng, begini caranya! 8. Memainkan Gestur Sama halnya dengan ekspresi wajah dan olah suara, gestur tubuh pun turut memengaruhi alur cerita. Saat Parents mendongeng dengan menggunakan gestur tubuh, si kecil biasanya akan terhanyut dalam suasana dan cerita. 9. Membuat Kontak Mata Saat bercerita dan mendongeng lakukan kontak mata dengan si kecil. Tujuannya agar isi pesan dan ceritanya mudah tersampaikan. Parents, juga bisa sesekali menanyakan pendapat kepadanya tentang tokoh ataupun isi ceritanya. 10. Memahami Bahasa Tubuh Anak Saat mendongeng, Parents perlu memperhatikan ekspresi dan bahasa tubuh si kecil. Jika anak antusias mendengarkan cerita, mata mereka membulat dan posisi hidung akan lebih maju daripada tubuhnya. Sebaliknya, jika si kecil mulai bosan ataupun mengantuk, dia akan menguap dan posisi hidung lebih mundur dibanding tubuhnya. Contohnya menyandarkan tubuh ke belakang. 11. Tentukan Waktu yang Tepat Memperhatikan waktu mendongeng pun sangat penting. Biasanya, membacakan dongeng sebelum tidur akan menjadi ritual yang menyenangkan. Sebab pada saat tersebut, pikiran si kecil lebih rileks. Perhatikan juga kesiapan si kecil. Jika memang si kecil tampak sangat lelah dan mengantuk, sebaiknya jangan paksakan untuk membacakan dongeng. Itulah 11 cara mendongeng yang bisa coba dilakukan. Semoga si kecil bisa terhibur mendengar dongeng dari Parents. Baca juga Mimpi Buruk Ibu Baru, Kenali 8 Faktor Pemicu Baby Blues Menurut Psikolog Viral Ibu di Cianjur Melahirkan Usai Hamil 1 Jam, Kenali Tanda Cryptic Pregnancy Cara tepat merangsang istri sesuai bentuk puting payudaranya. Suami wajib tahu! Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. Namunbagi saya pribadi, tidak ada masalah dari sebuah niat yang pragmatis (dan tentu saja harus tetap tulus). Seperti misal yang saya sebutkan sebelumnya yakni untuk menarik perhatian. Hanya saja mencapai hal tersebut tidak akan cukup bila kearifan lokal yang dimanfaatkan berhenti pada level visual. Pengertian Dongeng – Dongeng merupakan salah satu sastra lama yang telah menjadi tradisi lisan secara turun temurun dari nenek moyang. Tradisi lisan ini telah berkembang dari zaman ke jaman dan kerap dijadikan sebagai cerita sebelum tidur untuk anak cucu mereka. Namun, apakah Grameds tahu apa pengertian dari sebuah dongeng itu? Lalu, apakah menurut Grameds, dongeng dapat dijadikan sebagai rangsangan untuk membentuk karakter seorang anak? Yuk kita simak lebih lanjut! Pengertian Dongeng Bentuk Dongeng1. Myth Mitos2. LegendaDeskripsi Buku3. Fabel4. Sage5. Jenaka atau Pandir1. Dongeng Binatang Animal TalesDeskripsi Buku2. Dongeng Biasa Ordinary Folktales3. Lelucon atau Anekdot Jokes and Anecdotes4. Dongeng Berumus Formula TalesNilai-Nilai Moral dalam DongengManfaat Mendongeng Bagi Pembentukan Karakter AnakRekomendasi Buku & Artikel TerkaitBuku TerkaitMateri Terkait Fisika Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa dan penuh khayalan, sehingga dianggap oleh masyarakat cerita tersebut tidak benar-benar terjadi. Menurut KBBI, dongeng diartikan sebagai cerita yang tidak benar-benar terjadi terutama tentang kejadian zaman dahulu yang aneh-aneh. Dongeng diceritakan untuk hiburan, meskipun dalam kenyataannya banyak cerita dalam dalam sebuah dongeng yang melukiskan kebenaran karena mengandung pelajaran moral, bahkan sindiran. Dongeng biasanya mempunyai kalimat pembuka dan penutup yang klise sering digunakan. Misalnya dalam dongeng yang menggunakan bahasa Inggris sering dibuka dengan kalimat “Once upon a time…” Lalu, dalam dongeng yang menggunakan bahasa Indonesia, sering diawali dengan kalimat “Pada suatu hari….”, “Di suatu desa terpencil…”, dan lain-lain. Lain lagi dalam dongeng yang menggunakan bahasa Jawa, sering diawali dengan kalimat “Anuju sawijining dino…” Bentuk Dongeng Sebuah dongeng tidak hanya mengisahkan tentang manusia saja, tetapi juga tentang binatang, tanaman, dan makhluk lainnya. Pada dasarnya, semua yang ada di sekitar kita ini dapat diangkat menjadi sebuah dongeng yang memiliki makna cerita tersendiri. 1. Myth Mitos Bentuk dongeng ini menceritakan tentang kepercayaan terhadap alam gaib atau benda-benda magis dari suatu wilayah. Setiap wilayah biasanya mempunyai mitos tertentu walaupun terkadang ceritanya masih sama dengan mitos dari wilayah lain. Contoh Nawang Wulan dan Jaka Tarub Jawa Tengah Batu Menangis Pulau Kalimantan Ratu Pantai Selatan Jawa Tengah Si Hulembe Kisaran 2. Legenda Bentuk cerita ini biasanya mengenai riwayat atau asal-usul terjadinya suatu daerah. Contoh Legenda Gua Kemang Medan Legenda Batu Belah Batu Bertangkup Sumatera Utara Legenda Rawa Pening Jawa Tengah Legenda Tangkuban Perahu Jawa Barat Rekomendasi Buku Dongeng Berjudul Dongeng Karakter Positif PAUD Petualangan Sangkuriang karya Heru Kurniawan dan Endah Kusumaningrum Deskripsi Buku Di tengah petualangannya, Sangkuriang dirampok dan kehilangan seluruh perbekalan yang dibawanya. Tanpa terduga, seekor anjing muncul sebagai penyelamat. Mereka pun menjadi sahabat karib, sampai Dayang Sumbi datang dan mengungkap sebuah rahasia. Siapa sebenarnya anjing tersebut dan bagaimana kelanjutan kisah mereka? Dongeng Karakter Positif Anak Sangkuriang dan Dayang Sumbi merupakan adaptasi dari cerita rakyat folklore Sangkuriang. Cerita ini cocok untuk dibaca anak pembaca pemula early reader karena jumlah teksnya yang telah disesuaikan. 3. Fabel Dalam fabel, biasanya menceritakan mengenai kisah yang bertokoh utamakan binatang. Dongeng berbentuk fabel ini sering dijadikan sebagai media untuk mendidik anak-anak. Contoh Si Kancil dan Buaya Si Kancil dan Pak Petani Kura-Kura dan Monyet 4. Sage Dalam dongeng berbentuk sage ini biasanya menceritakan mengenai kisah-kisah kepahlawanan, keberanian, maupun kisah kesaktian seseorang. Contoh Ciung Wanara Jawa Barat Patih Gadjah Mada Jawa Timur Calon Arang Jawa Timur 5. Jenaka atau Pandir Dongeng jenaka atau pandir ini menceritakan mengenai orang-orang yang selalu bernasib sial. Dongeng ini bersifat dongeng dan menghibur pendengar atau pembacanya karena kelucuan yang dilakukan oleh sang tokoh. Contoh Dongeng Si Pandir Si Kabayan Lebay Malang Lalu ada juga bentuk dongeng menurut Anti Aarne dan Stith Thompson, dongeng dibagi menjadi empat jenis, yakni 1. Dongeng Binatang Animal Tales Dalam dongeng binatang Animal Tales ini menceritakan mengenai kisah kehidupan binatang yang digambarkan dapat berbicara layaknya manusia. Di Indonesia, dongeng binatang yang paling terkenal adalah “Sang Kancil”. Apakah Grameds masih ingat bagaimana kisah-kisah yang terdapat dalam dongeng berjudul “Sang Kancil”? Dalam dongeng berjudul “Sang Kancil” tersebut menceritakan tokoh utama yakni binatang Kancil yang digambarkan sebagai binatang cerdik dan selalu bisa mengalahkan musuhnya yang bahkan memiliki kekuatan lebih darinya, misalnya binatang buaya, gajah, harimau, dan lain-lain. Namun, ada satu waktu dimana kancil ini kalah dengan binatang siput, karena sifatnya yang terlalu sombong. Rekomendasi Buku Berjudul Si Kancil dan 55 Dongeng Pilihan Karya Kak Alang Deskripsi Buku Si Kancil yang cerdik itu memungut beberapa kerikil. Dengan kekuatan penuh, dia lemparkan kerikil-kerikil itu ke tubuh Monyet. Meski kerikil itu mengenai tubuh si Monyet, dia tidak merasa kesakitan. Si Monyet hanya terkikik karena merasa geli. Karena tidak mempan, Kancil pun kemudian mengambil sebuah batu yang agak besar. sepenggal dongeng binatang di atas bisa kamu temui di dalam buku ini. selain cerita si Kancil masih ada banyak dongeng lainnya seperti – Ayam Jago yang Sombong – Antara Kelebihan dan Kekurangan – Badak Penakut – Pentingnya Disiplin – Elang yang Sombong – Rencana Jahat Serigala – Singa yang Bodoh – Kancil yang Bijak – Buruknya Adu Domba – Serigala yang Licik dengan gambar yang menarik buku ini pasti lebih menyenangkan untuk di baca. selain itu, di dalam setiap cerita kamu bisa belajar mengetahui mana yang baik dan buruk. selamat membaca ya! 2. Dongeng Biasa Ordinary Folktales Dongeng biasa adalah dongeng yang berisikan tokoh berwujud manusia dan biasanya menceritakan mengenai kisah suka duka seseorang. Menurut Dadandjaja 1994, penyebaran dongeng biasa di Indonesia mempunyai beberapa tipe, yaitu, a Dongeng bertipe “Cinderella” tokoh wanita yang tidak mempunyai harapan dalam hidupnya Misalnya dongeng berjudul “Bawang Merah dan Bawang Putih”, “Ande-Ande Lumut”, “Si Melati dan Si Kecubung”, dan lain-lain. Dalam dongeng bertipe tersebut, tokoh utama tidak hanya berjenis kelamin wanita saja, tetapi ternyata juga ada yang berjenis kelamin laki-laki lho~ misalnya dongeng berjudul “Joko Kendhil” dan “I Rare Sigaran” Si Sebelah. b Dongeng bertipe “Oedipus” Dalam dongeng bertipe ini, terdapat tiga unsur penting yang termuat di dalamnya yakni motif-motif ramalan, pembunuhan seorang Ayah oleh anak kandungnya, dan perkawinan antara Ibu dan putra kandungnya. Contoh dongeng yang bertipe Oedipus adalah “Sangkuriang”, “Prabu Watu Gunung”, dan “Bujang Munang”. c Dongeng bertipe “Swan Maiden” Gadis Burung Undan Dalam dongeng bertipe ini biasanya menceritakan seorang putri yang berasal dari binatang atau seorang bidadari yang terpaksa menjadi manusia karena suatu hal. Baik itu karena kutukan atau kesalahannya saat hidup. Contoh dongeng yang bertipe ini adalah “Joko Tarub” dengan tokoh wanitanya adalah bidadari yang sedang mandi tetapi pakaiannya disembunyikan oleh Joko Tarub sehingga dirinya tidak bisa kembali ke kayangan. Rekomendasi Buku Berjudul Komik Dongeng Mancanegara karya Cyan Agency 3. Lelucon atau Anekdot Jokes and Anecdotes Lelucon atau anekdot ini adalah jenis dongeng yang biasanya terdapat cerita menggelikan hati sehingga membuat seseorang yang mendengarkan atau membacanya menjadi tertawa. Sementara itu terdapat perbedaan antara dongeng lelucon dan dongeng anekdot. Anekdot biasanya menyangkut mengenai kisah fiktif lucu pribadi dari tokoh yang benar-benar ada. Anekdot biasanya digunakan untuk menyindir perilaku seseorang. Sedangkan lelucon merupakan kisah fiktif yang tokohnya berupa suku bangsa, golongan, bangsa, dan ras. Menurut Danandjaja 1994, sasaran guyonan dalam lelucon dibedakan lagi menjadi lelucon dan humor. Sasaran lelucon ini adalah berupa orang lain, lalu sasaran humor biasanya adalah diri sendiri atau si pembawa cerita itu sendiri. 4. Dongeng Berumus Formula Tales Menurut Antti Aarne dan Stith Thompson dongeng berumus ini adalah yang strukturnya terdiri dari pengulangan. Menurut Danandjaja, yang tergolong ke dalam dongeng berumus ini adalah Dongeng berantai, yaitu dongeng yang dibentuk dengan menambah keterangan lebih terperinci pada setiap pengulangan inti cerita Dongeng untuk mempermainkan orang, yaitu cerita fiktif yang diceritakan khusus untuk memperdayai orang sehingga menyebabkan pendengarnya mengeluarkan pendapat yang bodoh Dongeng yang tidak mempunyai akhir, yakni dongeng yang jika diteruskan tidak akan sampai pada batas akhir. Nilai-Nilai Moral dalam Dongeng Dalam suatu dongeng tidak hanya memuat sebuah cerita saja tetapi juga ada nilai-nilai moral yang ada di dalamnya. Nilai-nilai moral dalam sebuah dongeng biasanya meliputi nilai kepatuhan, tawakal, keberanian, rela berkorban, jujur, adil, bijaksana, menghormati sesama, bekerja keras, kasih sayang, kerukunan, kepedulian, dan lain-lain. Pada umumnya, sebuah dongeng memang membawa misi dari penulisnya untuk mengedukasi pembaca terutama anak-anak. Melalui dongeng, diharapkan emosi anak dapat terkendali dan mereka dapat meniru nilai-nilai positif yang termuat dalam dongeng tersebut. Rekomendasi Buku Berjudul Dongeng Pembentuk Akhlak Mulia karya Novi Anggraheni Manfaat Mendongeng Bagi Pembentukan Karakter Anak Menurut Bachri 2005, mendongeng adalah kegiatan menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atas suatu kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan mendongeng adalah kegiatan lisan yang menceritakan kembali sebuah dongeng kepada pendengarnya secara menarik, yang secara tidak sadar, para pendengarnya mendapatkan pengetahuan dari dongeng tersebut. Menurut Priyono, kegiatan mendongeng juga mempunyai beberapa tujuan yang berguna bagi pembentukan karakter anak, yakni Merangsang dan menumbuhkan imajinasi serta daya fantasi anak Mengembangkan daya penalaran dari sikap kritis dan kreatif anak Mengajak untuk bersikap peduli terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa Mengajak anak untuk membedakan mana perbuatan baik dan buruk Mengajari anak untuk mempunyai rasa hormat dan kepercayaan diri Supaya tujuan-tujuan tersebut dapat tercapai, dalam kegiatan mendongeng seharusnya memilih dongeng yang sesuai dengan usia anak. Lalu, menurut Priyono, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendongeng, yakni Pendongeng harus ekspresif dan enerjik supaya dapat menarik perhatian anak. Dengan adanya perubahan intonasi, mimik wajah, dan gerakan tubuh pasti dapat menarik perhatian anak untuk lebih memperhatikan dongeng. Pendongeng harus banyak membaca sehingga dapat berimprovisasi Memilih dongeng yang tepat supaya nilai moral dan pesannya dapat ditiru anak Rekomendasi Buku Dongeng Asal-Usul Binatang Karya Ade Cahya Satria Sebuah dongeng dapat menjadi cara efektif untuk mengembangkan aspek-aspek kognitif pengetahuan, afektif perasaan, sosial, aspek konatif penghayatan anak. Kegiatan mendongeng jelas mempunyai banyak manfaat yang dapat diterima oleh anak yakni Menumbuhkan sikap proaktif Mempererat hubungan anak dengan orang tua Menambah pengetahuan anak Melatih daya konsentrasi anak Menambah perbendaharaan kata anak Menumbuhkan minat baca anak Memicu daya berpikir kritis anak Merangsang imajinasi, fantasi, dan kreativitas anak Memberikan pelajaran kepada anak tanpa terkesan mengguruinya Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Beberapacerita fiksi juga bisa terinspirasi dari kisah nyata, tetapi dibumbui dengan banyak hal sehingga lebih menarik di mata pembaca. Nah, kali ini akan menguraikan perbedaan dari setiap jenis cerita fiksi. Maka dari itu, tidak heran jika dalam fabel, banyak hewan yang bisa beraktivitas dan berbicara seperti manusia.